Begitulah kemuliaan Ramadan. Orang yang sebelumnya malas ibadah, akan kembali sadar. Yang sudah semangat ibadah, akan terus bertambah semangat.
Yang lalai akan yang wajib, akan sadar di bulan Ramadan.
Yang lalai akan zikir pun semangat untuk berzikir. Begitu pula yang malas ke masjid akan rajin ke masjid. Namun tentu saja ibadah terbaik adalah ibadah yang kontinu, bukan hanya musiman:
وَإِنَّ أَحَبَّ الْعَمَلِ إِلَى اللَّهِ أَدْوَمُهُ وَإِنْ قَلَّ
“(Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.” [HR. Muslim no. 782]
Sumber : Muhammad Abduh Tuasikal/Rumaysho.com