WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penggunaan skincare yang tepat sejak remaja menjadi salah satu kunci untuk mencegah penuaan dini atau kerusakan pada kulit.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr Gloria Novelita, SpDVE, FINSDV mengungkapkan bahwa produk-produk skincare yang basic atau dasar masih bisa dipakai remaja.
Adapun beberapa produk basic skincare yang direkomendasikan meliputi pembersih wajah (cleanser), pelembap (moisturizer), dan juga tabir surya (sunscreen) untuk kegiatan di luar ruangan.
"Di luar itu yang sifatnya tambahan seperti essence atau toner tidak selalu dibutuhkan," katanya saat ditemui di acara peluncuran rangkaian skincare Xtracare di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Dokter Glori juga mengingatkan untuk segera menghentikan pemakaian produk skincare apabila terjadi indikasi tertentu, misalnya, kulit terasa gatal dan perih.
Baca juga: Lantik AHY Jadi Menteri, Jokowi Peringatkan Menteri Lain dari Parpol yang Tak Dukung Prabowo-Gibran
"Itu biasanya gejala awal iritasi karena tidak cocok atau alergi terhadap bahan aktif maupun formulasi skincare," terangnya.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr M. Akbar Wedyadhana, SpKK, FINSDV, FAADV menambahkan ada sejumlah tanda-tanda kulit tidak cocok dengan skincare tertentu.
"Paling sering gejala yang timbul itu jerawatan. Ini biasanya terjadi pada remaja putri yang menggunakan produk skincare tidak tepat karena hanya melihat dari medsos," jelas Dr Dhana.
Menurutnya, pemilihan produk skincare yang tidak pas, seperti bersifat acnegenic dan comedogenic, justru bisa mengganggu sistem pertahanan kulit (barrier kulit).
"Makanya, membuat (dan memilih) produk skincare tidak mudah. Benar-benar harus diperhatikan formulasinya agar tidak membuat fungsi kulit semakin menurun atau jadi bermasalah," ujar dia.
Baca juga: Tingkatkan Konektivitas, Kemenhub Segera Operasikan KMP Samaeri Rute Padang-Kepulauan Mentawai
Self Healing untuk Kulit
Self healing ternyata tidak hanya dapat dilakukan untuk menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kesehatan mental, tetapi juga kesehatan kulit.
Sebagai organ terbesar dan pelindung terluar tubuh manusia, kulit mudah mengalami kerusakan karena berbagai faktor, baik internal dan eksternal.
Dampak polusi udara dan perubahan iklim akhir-akhir ini sangat berpengaruh terhadap kerusakan kulit, terutama menyebabkan penuaan dini.
"Proses penuaan kulit sayangnya tidak hanya dipengaruhi faktor internal namun juga eksternal, seperti paparan sinar matahari hingga polusi udara," ujar spesialis kulit dan kelamin, Dr M. Akbar Wedyadhana, SpKK, FINSDV, FAADV di Jakarta, Selasa (20/2/2024).