Kesehatan

3 Jenis Sakit Kepala yang Perlu Diketahui dan Simak Cara Mengatasinya

Penulis: LilisSetyaningsih
Editor: Irwan Wahyu Kintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sakit kepala lebih kompleks dari yang kita sadari. Ada lebih dari 150 jenis sakit kepala, yang bervariasi berdasarkan lokasi hingga intensitas nyeri. Ilustrasi sakit kepala.

Klinik Mayo di AS menjelaskan, migrain tahap pertama, alias prodrome, terjadi satu atau dua hari sebelum migrain dan menyebabkan perubahan halus pada tubuh Anda (misalnya perubahan mood, leher kaku, sering menguap).

Tahap kedua dikenal sebagai aura dan melibatkan perubahan sementara pada sistem saraf, seperti kehilangan penglihatan atau sensasi kesemutan di lengan dan kaki, sekitar satu jam sebelum sakit kepala dimulai.

Muncullah serangan, yaitu sakit kepala itu sendiri, diikuti dengan sakit kepala pasca-drom, yang mungkin menyebabkan Anda merasa lelah atau lelah hingga sehari setelah migrain.

Gejala migrain lainnya termasuk kepekaan terhadap cahaya atau suara, nyeri berdenyut yang berlangsung selama empat jam atau hingga tiga hari dan memburuk dengan aktivitas fisik, serta mual atau muntah.

Membedakan antara sakit kepala tegang dan migrain bisa jadi rumit karena gejalanya yang tumpang tindih. 

Perbedaan utama antara kedua jenis sakit kepala ini adalah sakit kepala tegang biasanya tidak mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani aktifitas, sedangkan migrain sangat mengganggu.

Baca juga: 5 Camilan Versi Ahli Diet Ini Bisa Anda Makan Apabila Sedang Mencoba Menurunkan Berat Badan

3. Sakit Kepala Cluster

Sakit kepala cluster adalah jenis sakit kepala yang terjadi secara siklis selama rentang waktu yang dikenal sebagai periode cluster. 

Biasanya ini bisa berlangsung berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Selama periode cluster, Anda mungkin mengalami sakit kepala setiap hari, terkadang beberapa kali sehari, dan masing-masing sakit kepala dapat berlangsung antara 15 menit hingga tiga jam. 

Ketika periode cluster berakhir, rasa sakit biasanya mereda secepat awal mulanya dan pasien mungkin merasa lelah setelah serangan.

Baca juga: 13 Tips Cara Makan Lebih Sehat untuk Meningkatkan Kesehatan, Ternyata Ada yang Cuma Gimik

Apa Penyebab Berbagai Jenis Sakit Kepala?

Para ahli percaya bahwa selama sakit kepala, mekanisme yang tidak diketahui mengaktifkan saraf tertentu yang memengaruhi otot dan pembuluh darah serta memicu sinyal rasa sakit ke otak.  

Fluktuasi hormon juga dapat memicu sakit kepala, yang mungkin menjadi salah satu alasan mengapa orang yang sedang menstruasi cenderung lebih sering menderita sakit kepala dibandingkan mereka yang tidak.

Sementara sakit kepala cluster diyakini dipicu ketika jam biologis tubuh Anda terganggu. 

Halaman
123

Berita Terkini