Tak hanya itu, Dudung juga turut menyerukan kemenangan Prabowo-Gibran hanya sekali putaran.
"Satu putaran! Satu putaran! Satu putaran," lanjut dia.
Dudung lalu mengungkapkan bahwa dirinya mengenal Prabowo dengan baik.
Bahkan, dirinya menilai kalau Prabowo adalah sosok nasionalis, yang mementingkan bangsa serta rakyat Indonesia.
Baca juga: Animasi Si Dul, Boy Rafli Amar: Tak Hanya Sekadar Tontonan, Tapi Juga Tuntunan Bagi Generasi Muda
"Saya kenal betul Pak Prabowo, sama-sama tugas di daerah operasi. Dan di mana-mana, beliau dadanya kalau dibelah, merah putihnya masih jam 12, berkibar," ucap Dudung.
Dengan dukungan ini, Dudung merasa yakin Prabowo dapat memimpin Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Di benak, kepalanya hanya bangsa dan negara. Tidak ada kepentingan pribadi, hanya kepentingan bangsa dan negara. Saya yakin itu, makanya saya maju demi mendukung Pak Prabowo. Hidup 02! Hidup 02! Hidup 02!" tegas Dudung.
Sebagai informasi, agenda Ndaru Bersalawat 'Seribu Ulama-Sejuta Santri' ini dihadiri Prabowo usai Ketua Umum Partai Gerindra itu menghadiri acara kampanye akbar pemenangan Prabowo-Gibran di Subang, Jawa Barat.
Dalam acara kampanye akbar itu, Prabowo turut memberikan orasi politik dengan menyebut kalau dirinya telah memiliki janji besar kepada bangsa.
Di mana, saat berusia 18 tahun Prabowo menyatakan sudah bersumpah siap mati untuk memperjuangkan bangsa Indonesia.
Bahkan, kata Prabowo, sumpah tersebut hingga hari ini belum pernah dicabut oleh dirinya.
"Saudara-saudsra seklian, saya pada usia saya 18 tahun saya sudah tandatangan sumpah saya, siap mati untuk bangsa dan rakyat Indonesia. Sumpah itu belum saya cabut," kata Prabowo di hadapan para relawannya, di Lapangan Rawalele, Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Subang, Jawa Barat, Sabtu (27/1/2024).
Sumpah itu kata Prabowo masih dipegang hingga hari ini, terlebih pada saat ini dirinya sedang berikhtiar untuk bisa memimpin bangsa.
"Waktu 18 tahun saya siap mati untuk rakyat Indonesia apalagi sekarang saya siap dipanggil yang maha kuasa asal saya bisa berbakti untuk bangsa dan rakyat saya saudara-saudara," kata dia.
Atas hal itu, Prabowo berkelakar, sebelum wafat, dirinya memohon agar bisa diberikan kesempatan untuk bisa melihat rakyat Indonesia sejahtera.
Tak hanya itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu menginginkan agar tidak ada lagi keluarga atau masyarakat miskin di Indonesia.
"Hanya satu permintaan saya kepada yang maha kuasa, ya Allah berikanlah saya kesempatan sebelum saya dipanggil berilah saya kesempatan melihat rakyat hidup sejahtera, melihat kemiskinan hilang dari bumi Indonesia, melihat koruptor-koruptor kita usir semua dari Indonesia, kalau perlu ditaruh di pulau," tegas Prabowo.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News