WARTAKOTALIVE.COM - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Pangeran Siahaan atau Pange persilakan pemilih merasa cocok dengan Capres 3, Ganjar Pranowo, namun tidak menyukai PDI Perjuangan (PDIP), bisa tetap coblos Ganjar Pranowo.
"Kalau lo gak suka sama partainya, Pileg ya lo pilih yang lain partainya. Tapi kalau lo suka sama capresnya ya lo pilih capresnya.
"Menurut gue itu dua hal yang harusnya bisa dipisahin," kata Pangeran Siahaan dalam keterangannya, pada Jumat (26/1/2024).
Pasalnya menurut Pange, pemilihan presiden (Pilpres) dengan pemilihan legislatif (Pileg) merupakan dua hal yang berbeda.
Baca juga: Ganjar Pranowo Sarankan Mahfud MD Mundur dari Jabatan Menterinya Jokowi
Sehingga pemilih masih bisa memberikan suara kepada pasangan Ganjar-Mahfud meskipun tidak menjatuhkan pilihan ke PDIP dalam Pileg.
Pange sendiri mengaku di lapangan ada sebagian pihak merasa ingin memilih Ganjar-Mahfud, tapi mereka merasa tidak cocok dengan PDIP.
Untuk itu Pange menawarkan alternatifnya dengan mempersilakan para pemilih memberikan suara kepada Ganjar-Mahfud, walaupun dalam Pileg mereka memilih partai lain di luar PDIP.
"Kalau lo merasa gak sreg (dengan PDIP), itukan pilihan masing-masing. Akan tetapi kalau lo sreg sama yang namanya Ganjar, ya lo coblos Ganjar," katanya.
Strategi Ganjar-Mahfud dalam Mengatasi Krisis Pangan
Capres dan Cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berkomitmen untuk mengatasi krisis pangan.
Cara mengatasi krisis pangan Ganjar-Mahfud ini dengan pendekatan berbeda dari program food estate yang sedang berjalan saat ini.
Sekretaris Eksekutif TPN Ganjar-Mahfud, Heru Dewanto mengatakan Ganjar-Mahfud tidak akan melanjutkan program food estate yang mencakup penebangan hutan untuk menyediakan lahan pertanian.
Heru mengakui, ketahanan pangan yang diperjuangkan oleh Ganjar-Mahfud akan mengadopsi pendekatan yang mengintegrasikan lahan-lahan petani, dari yang kecil hingga mencapai skala ekonomi tertentu.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan pengusahaan secara ekonomis dalam satu ekosistem pertanian terpadu sebagai usaha bersama.
"Dengan begitu mekanisasi pertanian dan intensifikasi pertanian bisa dilakukan, sehingga petani naik kelas dari buruh tani menjadi pengusaha tani," kata Heru melalui keterangan tertulisnya, Selasa (23/1/2024).