Menurut Wiwi, alasan kulinernya bisa viral adalah lantaran unik dan belum banyak orang yang tahu.

Sehingga semakin banyak orang penasaran, membuat banyak food vloger hingga influencer mampir ke lapaknya untuk mencicipi kemudian mengunggahnya ke media sosial.

"Kurang tau juga (kenapa viral), enggak nyangka aja sih, kami mah pedagang biasa, enggak nyangka bisa (viral)," ungkap Wiwi.

Baca juga: Menikmati Sensasi Gohyong Cikini yang Viral, Kuliner Tiongkok dengan Daging Melimpah

"Tapi mungkin karena enggak banyak orang tau, unik makanannya, jadi orang lebih 'Oh ini apa nih', ada sensasi yang lain, dulu kan makanan adanya ini itu, ini itu. Mungkin ini ada namanya gohyong baru banget jadi orang-orang mungkin penasaran," imbuhnya.

Tak main-main, dalam sehari usaha sederhana yang dibangunnya itu bisa meraup omzet puluhan juga rupiah per-harinya.

Pasalnya, satu porsi gohyong yang dijual Wiwi seharga Rp 25.000, bisa laku 900 porsi per-hari. Praktis, Rp 22,5 juta per-hari ia dapatkan.

"Tapi enggak nentu juga, kadang sedikit kadang ya banyak, paling sedikit kalau sekarang sekitar 700-an (porsi)," kata Wiwi.

Kendati demikian, ia menyebut jika itu adalah omzet kotor yang perlu diputarkan kembali untuk keperluan modal dan pembayaran karyawan.

"Karyawan juga banyak, sekarang melibatkan 10 orang. Awalnya tiga orang, keluarga. Sekarang melibatkan orang lain," jelasnya.

Saking banyaknya pembeli, Wiwi sampai membatasi pesanan online hanya sampai pukul 15.00 WIB.

Pasalnya setelah jam tersebut, ia hanya menerima pesanan secara offline bagi pembeli yang datang ke lapaknya di seberang Stasiun Cikini, Jakarta Pusat.

Di akhir, Wiwi berpesan kepada orang-otang yang tengah merintis usaha agar tidak pantang menyerah serta terus berusaha membangun usahanya, meskipun tidak instan.

Untuk informasi, Gohyong Cikini ini buka mulai pukul 16.00 WIB sampai 23.00 WIB. (m40)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.