Dua Warga Katolik Ditembak Tentara Israel, Paus Fransiskus: Ini Menyakitkan

Editor: Desy Selviany
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paus Fransiscus mengecam Israel yang menyerang jemaah di Masjid Al Aqsa foto Paus Fransiskus memberikan pemberkatan Urbi et Orbi pada hari Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Jumat (25/12/2020).

WARTAKOTALIVE.COM - Paus Fransiskus menyebut bahwa insiden penembakan tentara Israel di sebuah Gereja Katolik di Gaza, Palestina sangat menyakitkan.

Apalagi peristiwa tersebut terjadi jelang perayaan Natal dan menewaskan dua wanita Katolik.

Dikutip dari Tribunnews.com, Paus Fransiskus mengecam pembunuhan dua wanita yang dilakukan Israel di sebuah gereja di Gaza.

Paus Fransiskus sekali lagi mengindikasikan bahwa Israel menggunakan metode terorisme di Jalur Gaza.

Paus Fransiskus mengecam kebrutalan tentara Israel yang membunuh dua wanita Kristen yang mengungsi di kompleks gereja.

Dalam khotbah mingguannya, Paus merujuk pada pernyataan Patriarkat Latin Yerusalem, otoritas Katolik di Tanah Suci, mengenai insiden yang terjadi pada hari Sabtu.

Patriarkat mengatakan bahwa sniper atau penembak jitu Israel membunuh dua wanita.

Yakni Nahida Khalil Antun dan putrinya Samar, ketika mereka sedang berjalan ke sebuah biara di kompleks paroki Keluarga Kudus.

Pernyataan Patriarkat menambahkan bahwa tujuh orang telah ditembak ketika berusaha melindungi orang lain.

Baca juga: Gerakan Boikot Produk Israel Starbucks dan H&M Terancam Tutup, Impor ke Indonesia Anjlok

"Warga sipil tak bersenjata dibom dan ditembak. Hal ini terjadi bahkan di dalam kompleks Paroki Keluarga Kudus, di mana tidak ada teroris, melainkan keluarga, anak-anak, pasien, orang berkebutuhan khusus, dan biarawati.”

Paus menambahkan bahwa mereka dibunuh oleh penembak jitu Israel, dan dia juga merujuk pada apa yang dinyatakan dalam pernyataan Patriarkat bahwa rumah para biarawati Bunda Teresa rusak akibat bombardir tembakan tank Israel.

Menurut Paus Fransiskus, tindakan yang dilakukan tentara Israel sama dengan terorisme dan perang.

Dia melanjutkan, “Seseorang mungkin berkata: Ini adalah terorisme, ini adalah perang.” “Ya, ini adalah perang, ini adalah terorisme.”

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan bahwa insiden tersebut masih dalam peninjauan dan dia belum bisa mengomentari pernyataan Paus Fransiskus tersebut.

Ini adalah kedua kalinya dalam waktu kurang dari sebulan Paus Fransiskus menggunakan kata “terorisme” saat berbicara tentang kejadian di Gaza.

Dia mengatakan pada tanggal 22 November, setelah bertemu secara terpisah dengan keluarga sandera Israel yang ditahan oleh Hamas dan warga Palestina yang memiliki keluarga di Gaza.

"Inilah... Perang. Namun di sini kita telah melampaui perang. Ini bukan perang. Ini adalah terorisme".

(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)

Berita Terkini