WARTAKOTALIVE.COM, PENJARINGAN - Tak sedikit warga yang mengikuti pemakaman jenazah Awan, bocah (10) tewas dibanting ayah kandungnya.
Para tetangga yang tak ikut ke kuburan berkumpul di gang dekat rumah K alias Awan (10), di RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan
Mereka berkumpul sembari menengadah ke langit, memperhatikan cerahnya horison dengan awan putih tebal tersinari cahaya matahari petang.
Warga setempat baru saja mengikuti penyambutan jenazah Awan di Musala Nurul Mujahidin, Muara Baru.
Sebagian juga sempat ikut salat jenazah menjelang pemakaman Awan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.
Para tetangga yang tak ikut mengantarkan jenazah ke TPU lantas berkumpul di dekat rumah duka, sambil mengenang sosok Awan.
Baca juga: Viral Bocah Disabilitas Tewas Dibanting Ayah Kandung, Semasa Hidup Sering Bantu PPSU
Tiba-tiba, ada seorang ibu yang mengajak warga lainnya melihat ke atas, memerhatikan langit sore ini.
"Lihat itu langitnya, lihat awannya tebal banget, cerah," celetuk seorang warga mengundang perhatian yang lainnya.
Salah satu sudut di gang sempit rumah Awan sejurus kemudian diramaikan warga.
Mereka sama-sama melihat ke langit yang memang terpantau sedang dalam kondisi cerah pada pukul 16.30 WIB tadi.
Semuanya merasakan kehilangan atas kepergian Awan.
Mereka lalu mengibaratkan cerahnya langit sore ini, dengan awan tebal yang muncul, sebagai pertanda Awan pergi dengan tenang.
"Awannya tebal banget ya. Itu pasti si Awan lagi terbang ke surga," kata warga lainnya.
Supel dan perhatian
Awan adalah anak yang disayang banyak orang.