Laporan Wartawan Tribunnews.com Rahmat W. Nugraha
WARTAKOTALIVE,COM, JAKARTA - Juru bicara Tim Pemenangan Nasional (Timnas) Anies-Cak Imin (AMIN) Indra Charismiadji mengklaim bahwa program makan siang gratis merupakan program biasa.
Ia menyebutkan bahwa Anies Baswedan telah melakukannya di Jakarta pada tahun 2019 lalu.
Diketahui pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka gencar mengkampanyekan makan siang dan susu gratis untuk anak-anak.
Merespon hal itu Indra menyebutkan bahwa program pasangan AMIN bukan janji, melainkan sudah terbukti.
Baca juga: Maruf Amin Buka Suara Soal 23 Pendaki Tewas di Gunung Marapi, Pertanyakan Koordinasi Pemda
"Bedanya program kami dengan program yang lain kami bukan janji. Kami sudah dilaksanakan oleh capres kami tinggal di eskalasi ke tingkat nasional. Jadi bukan janji," kata Indra di Rumah Perubahan AMIN, Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2023).
Kemudian Indra menyebutkan makan siang anak sekolah gratis sudah dijalankan Anies Baswedan di Jakarta tahun 2019 silam.
Bahkan menurutnya program tersebut, bukan program utama dari kepemimpinan Anies Baswedan di Jakarta.
"Menurut kami itu biasa saja (Program makan siang gratis) Itu bedanya apa yang kami lakukan itu berdasarkan rekam jejak, bukan janji," tegasnya.
Tak hanya itu bahkan program sekolah swasta gratis sudah dilakukan di DKI Jakarta. Sekolah swasta untuk masyarakat miskin di Jakarta gratis.
"Banyak ada ratusan sekolah programnya bantuan pendidikan masuk sekolah," terangnya.
Baca juga: Mau Digandeng Anies Baswedan, Ini Kiprah Ignasius Jonan yang Pernah Jadi Anak Buah Jokowi
Ray Rangkuti Kritisi Kampanye Makan Siang dan Susu Gratis
Sebelumnya, pengamat politik sekaligus Direktur Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti mengkritisi strategi Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka membagikan makan siang dan susu gratis.
Menurutnya, masyarakat menginginkan bicara ide dan gagasan, bukan tentang makan dan minum susu gratis.
Adapun hal itu disampaikan Ray pada diskusi Para Syndicate bertajuk Kampanye Pilpres, Politik Gemoy vs Politik Gagasan, Kamis (30/11/2023).
"Ini jelas menurut saya harus dikritik, karena kampanye ini kita inginkan berbicara ide. Bukan berbicara tentang makan dan minum susu gratis," kata Ray.
Baca juga: Besok TKN dan TKD Prabowo-Gibran akan Kumpul Satukan Visi-Misi Hadapi Pilpres 2024
Ia juga menyebutkan atas hal itu Bawaslu harus menindaklanjuti kegiatan tersebut. Menurutnya jika itu kampanye, potensial disebut praktik politik uang.
Ray menegaskan bahwa bahwa praktik politik uang tidak harus diberikan uang. Tetapi segala sesuatu yang bersifat materil.
"Kalau Anda sebut kampanye itu dengan makan siang dan minum susu. Artinya itu punya potensi disebut dengan praktek politik uang," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka mengawali kampanye perdana pada Selasa (28/11) dengan bagi-bagi makan siang dan susu gratis untuk anak sekolah dan pesantren di seluruh Indonesia.
Baca juga: Gaya Kampanye Ganjar-Mahfud Dinilai Membosankan, Ganjar Pranowo: Kami Dorong Edukasi Bukan Jargon
Berbagi makan siang dan susu gratis jadi salah satu program Prabowo-Gibran untuk menyelesaikan masalah stunting, sekaligus meningkatkan gizi bagi generasi berikutnya.
Program susu dan makan siang gratis ini merupakan swadaya dari tim kampanye nasional (TKN) dan tim kampanye daerah (TKD).
Anggota Komisi IX DPR dari fraksi Partai Gerindra, Suir Syam mengatakan dalam upaya membuat seorang anak pintar dan terhindar dari stunting perlu diawali dengan pemberian makanan yang punya nilai gizi bagi anak.
"Jadi, untuk seseorang itu pintar, itu yang utama adalah gizi dulu. Kalau gizinya baik, mulai dari anak di dalam rahim ibu sampai umur dua tahun, kalau gizinya bagus, karbohidrat cukup, protein cukup, kemudian vitamin dan mineral cukup, maka anak itu otaknya akan cerdas dan sehat," kata Suir Syam kepada wartawan, Kamis (30/11/2023