Roy juga meminta Megawati menunjukkan data konkret terkait Presiden Jokowi seperti Orde Baru.
"Itu yang saya agak bingung ya, karena menurut saya yang new orde baru itu siapa dan enggak relevan lagi kita ngomongin orde baru dalam situasi seperti saat ini," kata Roy, Jumat (1/12/2023).
Apalagi di era digitalisasi seperti ini, apapun akan sangat mudah terbuka dan selama ini Jokowi tidak menunjukan gaya kepemimpinan otoriter seperti orde baru.
Baca juga: Roy Maningkas Terlalu Berani Melawan Megawati Soekarnoputri, Minta Bukti Jokowi Seperti Orba
Ia pun mengibaratkan, zaman saat ini ketika ada jarum jatuh maka akan diketahui oleh banyak orang.
Sehingga, keselahan apapun yang akan diperbuat oleh pemimpin Indonesia bakal cepat viral.
"Ketika dibilang bahwa ini baru melintas sebentar saja sudah kayak orde baru, tunjukkan dalam bentuk kuantitatif yang konkret," ungkapnya.
Menurutnya, negara Cina saja yang memegang ideologi komunis kini sudah mulai beralih secara tidak langsung menjadi kapitalis.
Oleh karena itu, ia mengingatkan PDIP bahwa Indonesia merupakan milik rakyat Indonesia bukan partai tertentu.
Namun ia mengakui, bahwa 27 juta masyarakat Indonesia memilih PDIP saat proses Pemilu berlangsung.
"Artinya berapa persen dari jumlah penduduk (yang memilih PDIP), jadi saya kira harapan kami semua tidak lagi ngomong order baru, kan sudah campur kok," imbuhnya. (*)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News