"Selain itu saya melihatnya bahwa calon pemimpin yang kuat seperti yang disinggung Presiden adalah kuat secara elektabilitas serta kuat dukungan dari masyarakat dan partai politik," katanya.
Saat HUT Ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023), Presiden Jokowi juga berkomentar soal kondisi politik di Tanah Air jelang Pemilu 2024.
"Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah, terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan, seharusnya yang dikedepankan dalam kontestasi Pilpres adalah pertarungan gagasan bukan malah pertarungan perasaan.
"Mestinya kan pertaruangan gagasan, mestinya pertarungan ide-ide bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," kata Jokowi.
Hanya saja Jokowi tidak menjelaskan lebih jauh mengenai drama korea seperti apa yang dimaksud atau pertarungan perasaan seperti apa yang terjadi.
Jokowi enggan melanjutkan pernyataannya tersebut karena khawatir melebar kemana-mana.
"Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," kata Jokowi.
Memuji Golkar
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyampaikan bahwa pada tahun 2030, sebanyak 68 persen penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif.
Sehingga dominasi tersebut bakal mengisi ruang pemikiran hingga semangat dari kalangan generasi muda.
"Di tahun 2030, 68 persen penduduk Indonesia adalah penduduk berusia produktif. Artinya generasinya generasi muda. Pemikirannya didomonasi pemikiran anak-anak muda, dan semangatnya juga didominasi semangat anak-anak muda," kata Jokowi.
Jokowi pun menyebut momentum bonus demografi tersebut harus digunakan untuk memajukan Indonesia.
Pasalnya kata mantan Wali Kota Solo ini, momentum tersebut hanya terjadi satu kali dalam peradaban sebuah bangsa atau negara di dunia.
"Dan di dalam peradaban sebuah negara, di dalam peradaban sebuah bangsa ini hanya terjadi satu kali," katanya.
Berkenaan dengan ini, Jokowi mengaku senang dengan Partai Golkar yang memiliki kepekaan atas momentum dilibatkannya anak muda.
"Oleh sebab itu saya senang Partai Golkar sebagai salah satu partai besar Indonesia, kelihatannya memiliki kepekaan terhadap hal ini," ungkap Jokowi.
Dalam acara tersebut, Jokowi sebelumnya menonton video Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang notabene putra sulungnya, saat dicalonkan oleh Partai Golkar sebagai Cawapres pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Dalam tangkapan layar raksasa yang dipasang disamping panggung acara, terlihat Jokowi menyaksikan secara seksama video Gibran tersebut.
Ekspresi Jokowi tampak datar saat para peserta yang hadir bertepuk tangan.
Seperti diketahui, majunya Gibran sebagai cawapres menuai pro kontra di lini masyarakat.
Terutama karena prosesnya yang sarat nepotisme, tak sesuai dengan semangat reformasi.
(Wartakotalive.com/M32/Tribunnews.com)