Pilpres 2024

PDIP tak Berani Pecat, Komarudin Watubun: Gibran Otomatis tidak Lagi Kader Kami!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun menyesalkan tindakan Gibran yang mau menjadi cawapres Prabowo Subianto. Namun, PDIP tak berani memecatnya. Minta agar Gibran sendiri yang mundur dengan ikhlas.

"Kami berikan nasihat untuk patuh pada aturan Partai. Saat itu Gibran menyampaikan terima kasih atas nasihatnya dan sebagai kader muda berjanji akan tetap tegak lurus sesuai arahan ibu ketua umum," tegasnya.

Oleh karena itu, Komarudin menekankan melalui kejadian ini publik akan tahu, mengenal, menilai dan memutuskan tentang sosok, ahlak, karakter, dan prilaku calon pemimpin bangsa Indonesia ke depan.

Baca juga: Prabowo-Gibran Telah Jalani Pemeriksaan Kesehatan: Lebih Baik Saya Terjun 10 Kali Ketimbang Disuntik

"Kalau mau dibandingkan sesama calon wapres, siapa yang meragukan Prof. Mahfud MD dengan latar belakang pendidikan, integritas, pengalaman, dan karakter-nya. Jadi tenang dan optimis saja. Terus kerja dan turun ke bawah," tandasnya.

Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah, mengatakan langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo Subianto bertentangan dengan keputusan PDIP.

Pasalnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, telah memutuskan mengusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024.

Apa alasan PDIP tak pecat Gibran?

Calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Gibran Rakabuming Raka memaparkan program unggulannya bersama calon presiden (capres) Prabowo Subianto saat penandatanganan deklarasi dukungan delapan ketua umum partai di Indonesia Arena, GBK, Rabu, (25/10/2023). (Tim Prabowo-Gibran)

Menurut Ahmad Basarah, sejatinya Gibran telah keluar dari PDIP.

"Jadi tanpa harus diberhentikan secara resmi sebenarnya rakyat telah menganggap Mas Gibran keluar dari PDIP, karena telah mengambil keputusan keluar dari dari garis politik partai yang resmi," ucapnya.

Basarah pun menyayangkan langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo, tapi saat yang bersamaan masih menjadi kader PDIP.

Ia menegaskan, seharusnya Gibran memahami aturan main dalam sebuah organisasi partai politik (parpol).

"Dia harusnya tahu persis aturan main dalam organisasi partainya PDIP mulai dari ADRT maupun partai-partai politik lain," tegas Basarah.

Ahmad Basarah juga menilai, Gibran seharusnya berbesar hati keluar dari PDIP setelah diusung KIM menjadi cawapres Prabowo.

"Harusnya dia (Gibran) mengundurkan diri secara resmi ketika dia mengambil keputusan politik keluar dari keputusan PDI Perjuangan," katanya, Kamis, dilansir Kompas.com.

Ia menuturkan, langkah Gibran menerima pinangan sebagai cawapres Prabowo telah bertentangan dengan garis keputusan politik PDIP.

"Maka, dengan sendirinya dia keluar dari aturan main kepartaian," kata Basarah.

Halaman
1234

Berita Terkini