Menurut IDF, Kolonel Yoni berasal dari Shomria. Dia menjadi perwira paling senior Israel yang tewas akibat serangan Hamas.
Sebelumnya, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan perang, setelah Hamas menghujani wilayah Israel dengan ribuan roket Sabtu pagi.
Akibat serangan mendadak tersebut ratusan warga Israel tewas dan ribuan lainnya terluka.
Israel pun lantas mengerahkan pasukan cadangannya dan lusinan jet tempur ke Gaza melakukan serangan balasan.
Netanyahu pun mengadakan pertemuan kabinet di Tel Aviv menyikapi serangan Hamas.
Dia menyatakan tiga tujuan setelah menyatakan negaranya sedang berperang.
“Tujuan pertama kami adalah untuk membersihkan kekuatan musuh yang menyusup ke wilayah kami dan memulihkan keamanan dan ketenangan masyarakat yang telah diserang," ucapnya.
“Tujuan kedua, pada saat yang sama, adalah untuk menuntut dampak yang sangat besar dari musuh, juga di Jalur Gaza," imbuhnya.
"Tujuan ketiga adalah untuk memperkuat front lain sehingga tidak ada orang yang secara keliru ikut serta dalam perang ini,” lanjut Netanyahu.
Juru bicara militer Israel Richard Hecht mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan pesawat-pesawat tempur Israel dan menyerang lokasi-lokasi di Gaza.
Serangan militer tersebut disebut 'Operasi Pedang Besi'
Tentara Israel saat ini terlibat dalam pertempuran darat di beberapa lokasi di sekitar daerah kantong Palestina yang terkepung.
“Saat ini kami sedang bertarung. Kami bertempur di lokasi tertentu di sekitar Jalur Gaza. Pasukan kami kini bertempur di lapangan,” katanya.
Israel Selatan wilayah paling terdampak oleh serangan darat kelompok militan Palestina Hamas.
Sejumlah permukiman di wilayah tersebut sempat dikuasai oleh Hamas selama 17 jam. Be’eri, dekat Kota Ofakim, salah satunya.