Berita Nasional

Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho Dukung Mendag Tutup Aplikasi TikTok Shop

Editor: Dodi Hasanuddin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho Dukung Mendag Tutup Aplikasi TikTok Shop

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Founder sekaligus Ketua Yayasan Syariah Hardjuno Wiwoho (SHW) Center, Hardjuno Wiwoho mendukung keputusan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan melarang layanan perdagangan online melalui aplikasi marketplace TikTok Shop.

Dukungan SHW Center ini lantaran, perusahaan asal China ini mematikan banyak usaha rakyat di sector Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.

"Kita dukung keputusan tersebut. Selama ini, TikTok Shop menjadi predator bagi sektor UMKM. Padahal perekonomian nasional, sangat bergantung kepada sector usaha kecil ini," papar Hardjuno di Jakarta, Rabu (4/10/2023).

Baca juga: VIDEO : Presiden Jokowi Sindir Aplikasi TikTok, Tak Mau Perdagangan Digital RI Dijajah

Pernyataan Hardjuno ini merespon TikTok Shop yang menerapkan predatory pricing yang berdampak kepada ambruknya pelaku UMKM.

Menurut Hardjuno, negara harus hadir melindungi rakyatnya, utamanya masyarakat yang bergelut di sector UMKM.

Sebab sejarah membuktikan, sector UMKM ini menjadi lokomotif utama ekonomi di saat krisis.

“Demi rasa kebangsaan dan nasionalisme kita, adalah wajib hukumnya bagi kita semua untuk melindungi kepentingan bisnis rakyat di bumi pertiwi ini,” tegasnya.

Baca juga: TikTok Shop Resmi Distop, Netizen Serbu Instagram Zulhas

Hardjuno melanjutkan bahwa sektor usaha rakyat ini harus diproteksi oleh negara.

Sebab, mereka tidak akan bisa bersaing dengan perusahaan berskala besar.

“Saya kira, Tiktok Shop, dengan sumber daya finansial yang besar, mampu menawarkan produk dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan UMKM lokal. Ini jelas tidak fair,” tandasnya.

Hardjuno menegaskan model bisnis yang dipakai TokTok ini menciptakan ketidaksetaraan dalam persaingan bisnis.

Baca juga: Syariah Hardjuno Wiwoho Center Bertekad Jadikan UMKM Lokomotif Penggerak Ekonomi di Indonesia

Di mana UMKM seringkali kalah dalam mempertahankan pangsa pasar mereka.

“Jujur, kami sebagai pelaku usaha kecil di Indonesia kalah bersaing. Omzet kami turun signifikan sebagai akibat persaingan dengan produk-produk yang dijual dengan harga sangat murah melalui Tiktok Shop,” tuturnya.

"Tiktok Shop ini menjadi predator bagi kami usaha kecil,” tegasnya.

Sebab itu, Hardjuno menyerukan keadilan dan keseteraan dalam persaingan bisnis.

Halaman
12

Berita Terkini