Konflik Rempang

Isak Tangis Warga Rempang Mohon Polisi Bebaskan Keluarga Mereka, Menteri Bahlil Menolak

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puluhan orang yang sebagian besar kaum ibu dan perempuan mendatangi Mapolresta Barelang Batam, pada Selasa (3/10/2023). Mereka adalah keluarga dari 30 orang yang ditahan polisi terkait demo ricuh di kantor BP Batam terkait penolakan relokasi mereka dari Pulau Rempang. Sambil menangis sesama keluarga yang ditahan polisi itu saling berkeluh kesah.

"Jadi begini kita lihat hasil perkembangan dari penyidikan, bisa juga dilakukan upaya penangguhan penahanan tapi tergantung pertimbangan dan masukan dari penyidik  serta kebijakan dan saran dari pimpinan," ujarnya.

Nugroho memastikan pihak keluarga diperbolehkan menjenguk para tersangka yang saat ini diamankan di Polresta Barelang.

"Boleh, keluarga boleh datang untuk menjenguk. Kami kan kasih jadwal jenguk 1 minggu 2 kali, hari Selasa dan Kamis dari pukul 10:00 WIB hingga pukul 15:00 WIB," kata Kapolresta Barelang saat dijumpai Tribun Batam.

Menteri Bahlil Menolak Pendemo Dibebaskan

Imbas bentrok di Rempang, anggota Komisi VI DPR RI, Nevi Zuarina, meminta Menteri Investasi Bahlil Lahadalia membebaskan pendemo yang ditahan.

Meskipun diminta, Bahlil mengaku setidaknya telah membebaskan 8 orang pendemo yang ditahan.

Menurutnya, pendemo lainnya tidak bisa dibebaskan begitu saja karena harus melalui proses hukum akibat bersikap anarkis.

"Sudah kami bantu 8 Bu. Tapi mohon maaf kalau yang anarkis tetap diproses. Kalau itu dibiarkan, negara kita jadi negara preman semua," ucap Bahlil saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (3/10/2023). 

Bahlil menegaskan, pemerintah tidak memberikan perlakuan khusus untuk investor yang akan berinvestasi di Rempang, Kepulauan Riau. 

Selain itu, menurut Bahlil investor asal China itu bisa digaet setelah melakukan komunikasi intens sebelumnya.

Bahkan, ia pun sempat datang langsung ke Negeri Tirai Bambu untuk mengecek langsung perusahaan tersebut. 

"Jangan ada persepsi seolah-olah untuk investasi Rempang itu perlakuannya khusus dengan yang lain. Kalau Kementerian Investasi enggak seperti itu. Kenapa? Karena perwakilan saya, tim saya di China, itu sudah melakukan pertemuan berbulan-bulan, berkali-kali, dan tim saya berikan rekomendasi untuk mengecek perusahaan ini," kata Bahlil.

Menurut Bahlil, pengembangan investasi di Rempang, merupakan upaya pemerintah dalam menggalakkan hilirisasi. 

Baca juga: Panglima TNI Perintahkan Tentara Piting Rakyat Rempang, Panglima Dayak Pajaji Berang Janji Datang

Pemerintah katanya menilai perlu memperluas cakupan hilirisasi setelah sukses dengan nikel melalui hilirisasi pasir kuarsa atau pasir silika di Batam. 

Pasir kuarsa atau pasir silika merupakan bahan baku kaca dan solar panel yang saat ini menjadi salah satu pilihan sumber energi terbarukan.

Halaman
1234

Berita Terkini