Menurutnya, saat itu ada sekitar dua juta data pasien Pandemi Covid-19 yang tidak dimasukkan.
"Saya protes keras 4 kali pengelola data yang ada di Kemenkes datang ke Jawa Tengah," ujar Ganjar Pranowo.
Alhasil, pria berusia 54 tahun itu meminta agar data tersebut dimasukkan ke dalam sistem.
"Sampai saya bilang gini 'Pak kalau memang ada data kami yang belum masuk, masukan besok pagi'. 'Maaf Pak Ganjar kalau ini dimasukan besok pagi Jawa Tengah akan tertinggi di seluruh dunia'. 'saya tidak peduli dan saya akan jawab'," ungkapnya.
Baca juga: Kenang Masa Kuliah di UI, Ganjar Pranowo Berkelakar: Dosennya Nyebelin dan Pelit Nilai
Kemudian, Ganjar Pranowo mengaku sempat berdebat dengan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin hingga ditelepon Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
"Saat itulah terjadi perdebatan dengan Menkes dan akhirnya Pak Luhut telepon saya, 'Mas Ganjar menurut Anda data harus dibuka enggak?'. 'Pak jangan kita membohongi siapapun," tegas dia.
Alhasil, Ganjar Pranowo menuturkan permintaannya agar membuka data itu disetujui Luhut.
BERITA VIDEO: Ganjar Bongkar Kelakuan Pejabat Jateng Usai Tak Dipimpinnya
"Saat itulah terjadi perdebatan dengan Menkes dan akhirnya Pak Luhut telepon saya, 'Mas Ganjar menurut Anda data harus dibuka enggak?'. 'Pak jangan kita membohongi siapapun," tegasnya.
Akhirnya, Ganjar Pranowo menuturkan permintaannya agar membuka data tersebut disetujui Luhut.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News