Konflik Rempang

Rempang Ricuh, Jokowi: Masa Urusan Kayak Gitu Sampai Presiden, Said Didu: Tak Ada Sedikitpun Empati

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bentrokan warga dengan aparat dalam konflik Rempang, Batam. Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyoroti pernyataan Presiden Jokowi dalam menanggapi konflik dan kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang Batam. Sebab menurut Jokowi kekisruhan yang terjadi di Pulau Rempang tidak harus sampai ke Presiden dan sebenarnya bisa diselesaikan di tempat. Pernyataan Jokowi itu menurut Said Didu sama sekali tidak menunjukkan empati Jokowi pada tuntutan rakyat.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyoroti pernyataan Presiden Jokowi dalam menanggapi konflik dan kericuhan yang terjadi di Pulau Rempang Batam.

Sebab menurut Jokowi kekisruhan yang terjadi di Pulau Rempang tidak harus sampai ke Presiden dan sebenarnya bisa diselesaikan di tempat.

Pernyataan Jokowi itu menurut Said Didu sama sekali tidak menunjukkan empati Jokowi pada tuntutan rakyat dan bentrokan yang sempat terjadi.

"Tidak ada sedikitpun empati pada tuntutan rakyat," kata Said Didu lewat akun Twitter (X) nya @msaid_didu, Rabu (13/9/2023).

Sejak awal kata Said Didu, sikap Presiden Jokowi dan semua menterinya soal Rempang tidak ada perintah untuk kepentingan atau melindungi rakyat.

"Sikap Bapak Presiden dan 2 Menko untuk 'kawal' investasi dan investor. Memang tidak ada perintah untuk kepentingan atau melindungi rakyat," katanya.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Ungkap Fakta Soal Rempang Eco City, Jadi Dasar Kampung Tua Harus Dipertahankan

Seperti diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kekisruhan yang terjadi di Pulau Rempang sebenarnya bisa diselesaikan di tempat, tanpa harus menunggu Presiden.

Pemerintah daerah maupun aparat bisa berkomunikasi dengan baik kepada masyarakat.

"Masa urusan kayak gitu sampe Presiden," ungkap Jokowi dalam acara Infrastructure Forum di The Kasablanka Hall, Kota Kasablanka, Jakarta, dikutip dari tayangan Kompas TV, Rabu (13/9/2023).

Baca juga: Situasi Terkini Rusuh di Gedung BP Batam, Kondisi Kantor Porak-poranda, Karyawan Lari Berhamburan

Dalam penyelesaian masalah, kata Jokowi ada pejabat yang bertanggung jawab. Begitu juga ketika mengeksekusi proyek.

"Jika ada yang tidak mampu diselesaikan segera di sampaikan dilaporkan. Dirjen terkait Menteri terkait, jangan kalau ditanya siap pak, gimana beres pak, beres beres. aman pak aman aman nanti terakhir whatsapp belum selesai pak, tidak bisa selesai pak nah," papar Jokowi.

Diketahui Rempang Eco City akan menjadi lokasi pabrik yang dioperasikan oleh produsen kaca China, Xinyi Glass Holdings Ltd, yang telah berkomitmen untuk membangun pabrik pengolahan pasir kuarsa senilai US$11,5 miliar di taman tersebut.

Baca juga: Herman Bersyukur Bayinya Selamat Meski kena Gas Air Mata dalam Bentrokan di Batam

Jokowi mengharapkan pihak terkait dapat mengajak masyarakat duduk bersama, sehingga tidak ada salah pemahaman.

"Saya sampaikan urusan di Rempang, tadi malam tengah malam saya telpon Kapolri, ini hanya salah komunikasi di bawah. Mau diberi ganti rugi diberi lahan rumah tapi mungkin lokasinya belum tepat itu harus diselesaikan," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, hal ini perlu dikomunikasikan dengan benar. Terutama mengenai lahan yang akan dijadikan lokasi pembangunan serta ganti ruginya.

Baca juga: Buntut Bentrokan yang Terjadi antara Polisi dan Warga di Pulau Rempang Batam, 8 Orang Ditangkap

Seperti diketahui kericuhan sempat terjadi beberapa kali saat eksekusi akan dilakukan di Pulau Rempang, Batam.

Bahkan warga sempat berdemonstrasi depan BP Batam untuk menolak pengosongan.

Ujungnya aksi massa berlangsung ricuh dan diwarnai bentrokan dengan aparat.(bum)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Berita Terkini