Apalagi, dukungan politik tersebut telah disepakati tidak hanya dengan PDIP, tetap juga Hanura dan Perindo.
"Saya sampaikan, bahwa PPP itu usianya sudah 50 tahun dan sejak didirikannya PPP selalu taat asas terhadap konstitusi partai. Jadi PPP prinsipnya adalah tetap istikamah pada keputusan konstitusi partai," jelas dia.
Meskipun demikian, Mardiono mengatakan keputusan rapimnas tidak haram untuk diubah.
Namun, perubahan tersebut melalui mekanisme panjang, dan tidak bisa mendadak dan sepihak.
"Apakah rapimnas itu diharamkan untuk berubah? Boleh, tetapi ada mekanismenya, mekanismenya apa? setidaknya ada Rapimnas lagi atau setingkat di atasnya seperti mukernas, (musyawarah kerja nasional) dan itu harus pula keputusan yang diambil secara kolektif (bersama)," tutup dia.
Cawapres Ganjar Pilihan Akan Dibahas
Jelang penetapan Capres-Cawapres dalam Pilpres 2024, partai koalisi pengusung Ganjar Pranowo akan melakukan pertemuan tertutup.
Mereka adalah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Mardiono, Ketum Perindo Hary Tanoesoedibjo dan Ketum Hanura Oesman Sapta Odang alias Oso.
Keempatnya diketahui akan membahas bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.
PPP yang menjadi bagian dari partai koalisi diungkapkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Mardiono akan mengusulkan nama Sandiaga Uno menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Sosok pria yang kini menjabat sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP itu katanya sejalan dengan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP pada beberapa waktu lalu.
"Itu yang kita terus perjuangkan," kata Mardiono di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (4/9/2023).
Dia menambahkan, usulan ini juga disampaikan kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri selaku partai utama pendukung Ganjar.
Menurut Mardiono, usulan ini pun disambut positif oleh Megawati.
"Bagus, bagus," imbuh dia.