Hal itu kata Jansen, karena Demokrat bukan partai kaya sehingga agar tidak tambah rugi karena insiden penghianatan tersebut.
“Kita bukan partai kaya, biar tidak tambah terus kerugian kita pasca berkhianat atau tidak memenuhi janjinya mas Anies,” bebernya.
Baca juga: Demokrat Bantah SBY Sebar Hoaks soal Anies-AHY Bakal Dideklarasikan Awal September 2023
Selain itu, Partai Demokrat atas nama DPP juga minta maaf kepada seluruh kader di daerah karena sejak beberapa bulan ini telah memerintahkan kader, DPD dan DPC untuk memasang baliho Anies-AHY.
Walaupun akhirnya DPP tidak bisa bertanggung jawab sampai akhir.
Termakan Janji Manis Anies
Meski marah, Partai Demokrat tidak mau terus membahas soal duet Anies Baswedan dan Cak Imin sebagai bakal capres dan bakal cawapres di Pilpres 2024.
Sebelum mengakhiri tanggapannya terhadap Anies-Cak Imin, Partai Demokrat berpesan kepada publik.
Pesan yang disampaikan Partai Demokrat adalah untuk berhati-hati dengan janji manis Anies.
Pesan terakhir Partai Demokrat untuk Anies Baswedan itu disampaikan oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat Jansen Sitindaon di akun twitternya pada Senin (4/9/2023).
Jansen mengatakan bahwa ia tidak akan menghapus semua pujiannya untuk Anies Baswedan di twitter selama satu tahun belakangan ini.
Biar kata Jansen, hal itu menjadi sejarah politik Demokrat.
“Gak akan aku hapus mas. Kan banyak sekali ucapan dan tulisanku selama ini bela beliau. Gak mungkin juga bisa dihapus semua. Jadi biarlah itu jadi sejarah,” jelasnya.
Baca juga: VIDEO: Puan Maharani Sebut PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Partai Demokrat di Pilpres 2024
Jansen juga tidak mau menarik pernyataannya yang memuji sosok Anies Baswedan seorang intelektual.
Walau sekarang pasca Jansen tahu dan Demokrat alami sendiri, omongan Anies Baswedan dianggap tidak bisa dipegang.
Menurut Jansen, manis yang disampaikan ternyata beda dengan yang dilakukan.