WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka tidak diundang dalam pertemuan PDIP Jateng bertajuk 'Konsolidasi Pikir Kepala Daerah Kader Partai dalam Menghadapi Situasi Saat Ini dan Menuju Pemilu', di Hotel Padma, Semarang, Selasa (15/8/2023) malam.
Gibran sendiri mengaku tidak diundang dalam acara itu dan juga tidak tahu alasan dirinya tidak diundang.
Tidak diundangnya Gibran dalam acara konsolidasi kepala daerah di Jateng yang digelar di Semarang semakin menajamkan persepsi bahwa ada sesuatu antara Gibran, Jokowi dan PDIP dalam dukungan ke capres yang dianggap terbelah.
Fakta ini dinilai membuat bacapres dari PDIP yakni Ganjar Pranowo semakin sulit menang di Pilpres 2024 mendatang.
Hal itu diungkapkan pegiat media sosial Ade Armando yang juga politisi PDIP sekaligus dosen Fisip UI dalam video di akun Instagram dan akun Twitternya, Kamis (17/82023).
"PDIP bikin blunder lagi nih. Mereka kan bikin acara konsolidasi kepala daerah dan kader partai se-Jawa Tengah. Nah lucunya itu Gibran tidak diundang. Padahal Gibran ini kan Wali Kota Solo dan harusnya adalah kepala daerah," kata Ade dalam videonya di Instagram dan Twitter miliknya.
Baca juga: Ganjar dan Gibran Dikucilkan PDIP, Tak Diundang di Acara Konsolidasi Kepala Daerah di Semarang
Fakta ini kata Ade Armando menimbulkan spekulasi macam-macam.
"Memang sih salah satu pimpinan DPD PDIP yaitu Pak Said Abdulah sudah bilang bahwa oh enggak, ini sebenarnya bukan pertemuan antar kepala daerah. Ini adalah pertemuan antara para caleg, para kader partai," kata Ade.
Namun kata Ade hal itu tidak serta merta menghapus pandangan publik adanya masalah antara Gibran dan partai.
"Itu tidak dengan segera menghapuskan kenyataan bahwa media massa sudah mengabarkan bahwa ini adalah sebuah acara konsolidasi kepala daerah," kata Ade.
Hal seperti inilah menurutnya jika terus dilakukan jajaran PDIP akan merusak peluang kemenangan Ganjar Pranowo, bacapres PDIP untuk menang di Pilpres 2024.
"Nah, hal semacam ini akan merusak peluang Ganjar untuk bisa maju menang sebagai capres, kenapa? Ya kan Gibran anaknya Pak Jokowi. Jadi kalau sampai Gibran tidak diundang, ini adalah semacam sinyal negatif tentang Gibran dan sinyal negatif terhadap Pak Jokowi," kata Ade.
Baca juga: Gibran Rakabuming Bacawapres Prabowo Subianto Terpopuler dan Disukai, Erick Thohir Lewat
Sebab kata Ade, pendukung Jokowi selama ini diharapkan menjadi pendukung Ganjar. Namun fakta ini bisa membuat mereka berbalik.
"Padahal pendukung Jokowi itulah yang paling diharapkan akan mau mendukung Ganjar. Jadi kalau begini ceritanya, ya susahlah untuk Ganjar bisa menang. Ini harus ada perombakan besar-besaran dalam tim kampanyenya PDIP. Strategi komunikasinya harus dibuat dengan lebih baik," kata Ade.
Sebelumnya beberapa kali Ade mengkritik PDIP diantaranya diangga terlalu sombong, sehingga membuat jalan Ganjar menjadi presiden menjadi semakin sulit dan berat.