Pilpres 2024

Bukan Kader Partai, Erick Thohir Dinilai Solusi Dijadikan Cawapres Koalisi Capres Prabowo Subianto

Editor: PanjiBaskhara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erick Thohir dinilai sebagai solusi untuk posisi Calon Wakil Presiden (Cawapres) dari koalisi Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Foto: Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Menteri BUMN Erick Thohir

Karenanya, secara hitungan matematis, Adib meyakini jika poros yang mendukung Prabowo Subianto sudah bisa memunculkan nama Capres-Cawapres untuk berlaga pada Pemilu 2024 mendatang.

Ia melanjutkan, jika saat ini magnet politik kuat yang dimiliki Prabowo Subianto memang menjadi daya tarik mumpuni bagi tiap-tiap parpol melabuhkan dukungan kepadanya.

"Secara hitungan matematis ini sudah bisa mengusung Capres dan Cawapres karena kan sudah ada Gerindra, PKB, Golkar dan PAN,” tutur Adib.

"Ini yang saya kira kalau ditanya soal magnet politik, tidak bisa dipungkiri Prabowo sedikit demi sedikit leading di antara dua kontestan lain. Magnet politik untuk hari ini berpihak kepada Prabowo" ujarnya.

Daya Elektoral Melesat

Prabowo Subianto berkomitmen melanjutkan program Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Dampaknya, daya elektoral yang dimiliki Prabowo Subianto menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang kian melesat.

Prabowo Subianto memiliki perhatian tinggi atas program-program Presiden Jokowi terutama yang berkaitan dengan hilirisasi.

"Prabowo sering mengatakan dia akan meneruskan programnya Jokowi itu salah satu menurut saya memang Prabowo itu salah satu orang yang diendorse Pak Jokowi" kata Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN), Adib Miftahul, Selasa (15/8/2023).

Program-program digagas Presiden Jokowi memang terbukti menjadi daya tarik bagi Prabowo Subiato untuk dilanjutkan jika diberikan amanah sebagai pemimpin Indonesia periode selanjutnya.

Satu di antara sekian banyak program yang akan dilanjutkan oleh Ketua Umum Gerindra itu adalah hilirisasi.

Prabowo Subianto juga mengeklaim jika hilirisasi bisa dilanjutkan.

Karena hal itu akan berdampak pada pendapatan Indonesia yang akan naik hingga puluhan kali lipat.

Tak hanya itu, Prabowo Subainto menambahkan, pengolahan mineral mentah di dalam negeri  mutlak dilakukan guna menciptakan nilai tambah.

Ia juga mencontohkan adanya larangan ekspor bijih nikel, hal itu sukses mendongkrak pendapatan negara hingga 20 kali lipat.

Adanya tekad Prabowo untuk melanjutkan program dan kebijakan yang sudah dicanangkan Presiden Jokowi, hal itu berdampak positif pada daya elektoral yang dimiliki.

Berdasarkan pada survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI Denny JA), Prabowo Subianto berada di peringkat pertama dari simulasi tiga nama capres.

Pada survei yang dilakukan periode 3-15 Juli 2023, Prabowo berhasil unggul dari Capres PDIP, Ganjar Prabowo serta Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan.

Di dalam survei tersebut, Prabowo berhasil mengantongi elektabilitas sebesar 38,2 persen, diikuti Ganjar dengan 35,3 persen dan Anies yang hanya meraup suara sebesar 18,4 persen.

Maka itu, Adib yakini peningkatan daya elektoral tersebut berkaitan erat dengan komitmen kuat Prabowo untuk meneruskan program dan pembangunan yang telah dilakukan oleh Presiden Jokowi.

“Itu bisa dilihat ketika, Prabowo selalu mengatakan programnya Pak Jokowi akan terus dilanjutkan, setali itu menurut saya, itu adalah sebuah jawaban. Makanya kalau ditanyakan bahwa restu dari Pak Jokowi saya kira clear,” pungkas Adib.

Gerindra Ungkap Kriteria dan Nama Cawapres Prabowo Subianto

Partai Gerindra mengungkapkan kriteria bakal calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto untuk pemilihan presiden atau pilpres 2024 mendatang.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut cawapres harus bisa melengkapi Prabowo Subianto seperti dari kalangan sipil hingga tokoh muda.

"Pasti yang komplementer ya, melengkapi. Artinya kalau Pak Prabowo latar belakangnya militer, ya tentu cawapres kalau bisa sipil"

"Kalau Pak Prabowo senior, cawapresnya tentu junior muda," ucap Fadli dilansir Tribunnews, Selasa (15/8/2023).

Dia menuturkan kriteria yang kuat mendampingi Prabowo di Pilpres 2024 sudah ada beberapa kandidat.

"Saya kira hal-hal yang komplementer itu ada pada beberapa kandidat kan. Kandidat-kandidat yang ada disebutkan itu semuanya. Nanti pada waktunya dirembukkan," jelas dia.

Adapun hasil survei juga merupakan indikator penting dalam menentukan cawapres Prabowo.

"Itu saya kira harus dilihat juga dari survei. Jadi salah satu indikator melihat. Jadi penting juga melihat survei," jelas dia.

Dia pun menyebut beberapa nama yang dinilainya memenuhi syarat untuk mendampingi Prabowo.

Beberapa nama itu di antaranya, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan atau Zulhas, dan Gibran Rakabuming Raka.

"Kalau kita lihat dari calon-calon yang ada pada umumnya, Cak Imin eligible, Pak Erick eligible, Pak Airlangga eligible, Pak Zul juga, Mas Gibran, semuanya eligible," jelas dia.

Gibran Rakabuming Bacawapres Prabowo Subianto Terpopuler

Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merekam popularitas dan kesukaan publik terhadap putra sulung Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres untuk Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto. 

Ada 4 tokoh yang masuk dalam survei ini, salah satunya Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Adapun survei LSI Denny JA ini bertajuk 'Gibran, Generasi Milenial & Pertarungan Cawapres 2024'.

LSI Denny JA mengungkapkan Gibran merupakan satu-satunya wakil dari generasi milenial di daftar cawapres beredar.

Pengumpulan data survei LSI Denny JA dilakukan pada periode 3-15 Juli 2023 dengan melibatkan 1.200 responden yang diwawancarai tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Metodologi sampling yakni multistage random sampling dan dilengkapi riset kualitatif.

Survei ini disebut mempunyai margin of error +- 2,9 persen.

LSI Denny JA mengupas kekuatan Gibran dibanding tiga nama lain yang santer disebut-sebut akan mengisi pos cawapresnya Prabowo Subianto. 

"Kekuatan Gibran dibandingkan cawapres Prabowo lainnya, ada Pak Erick, kemudian Pak Airlangga, kemudian juga Pak Muhaimin," ucap pembicara LSI Denny JA, Ardian Sopa, dalam rilis survei secara virtual, Senin (14/8/2023).

Ardian menyebut ada dua faktor dalam perbandingan kekuatan Gibran dan 3 nama lain untuk bursa cawapresnya Prabowo.

Faktor tersebut yakni tingkat popularitas dan kesukaan.

"Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa hukum besi dari demokrasi elektoral kita orang tidak mungkin pilih jika dia tidak kenal."

"Tapi sudah kenal pun tidak menjadi jaminan dia akan dipilih ketika dia tidak disukai. Mereka harus dikenal, disukai, baru pemilih mau memutuskan pilihannya itu sendiri," jelas dia.

Menurutnya, dalam hal popularitas, Gibran Rakabuming unggul atas Erick Thohir, Airlangga dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.

Tingkat popularitas Gibran ada di angka 66,5 persen .

"Terlihat Gibran Rakabuming Raka, dibandingkan 3 tokoh yang lainnya, ini Gibran di angka 66,5 persen . Kemudian Erick Thohir di angka 61,8 persen , kemudian Airlangga Hartarto 52,3.

(Wartakotalive.com/CC/Yolanda Putri Dewanti)

Berita Terkini