WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Sirine meraung-raung di perlintasan sebidang KA Stasiun Pasar Minggu, Pasar minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (8/8/2023).
Palang pintu kereta pun dengan perlahan mulai menutup.
Meski peringatan telah disampaikan, puluhan pengendara sepeda motir dari arah Jalan Pasar Minggu Raya tetap memaksa maju ke arah Pejaten Timur.
Imbauan yang semula dilantangkan Ahmad Rifai (30) kepada para pengendara sepeda motor itu pun berubah menjadi teriakan.
Penjaga palang perlintasan kereta itu kembali memperingatkan para pengendara sepeda motor yang berjejalan di mulut pintu perlintasan kereta untuk mundur.
"Woii, munduur wooii!" teriak Ahmad dari pos penjagaan pintu perlintasan yang menjadi markasnya.
Walau telah berulang kali diperingatkan, para pengendraa sepeda motor itu tetap terlihat tidak bergeming.
Mereka tetap merangsek maju ke arah Jalan Masjid Al Makmur Pejaten Timur.
Baca juga: Beda Gaya Ketika Blusukan ke Pasar, Anies Belanja Masalah-Ganjar Tuntaskan Masalah
Baca juga: Beda Kualitas Udara Jakarta Setelah dan Sebelum Ditinggal Anies, Hotman Paris: Gawat Polusi
Khawatir para pengendara menjadi korban, Ahmad pun berinisiatif untuk mengangkat bendera merah andalannya.
Dirinya pun kemudian bergegas menghampiri KRL yang melaju dari arah Jakarta menuju Bogor.
"Wooii, Mundur!" teriaknya pria kelahiran 1992 itu sembari mengibarkan bendera merah.
Mengetahui para pengendara tidak mengindahkan peringatannya, Ahmad terus berjalan ke arah kereta datang.
Dirinya kemudian mengibarkan bendera merah sebagai simbol bahaya bagi masinis.
Beruntung sinyal darurat yang dilambaikan Ahmad diketahui masisnis KRL.
KRL pun terlihat mengurangi kecepatan hingga akhirnya berhenti di ujung perlintasan.