Dilaporkan ke polisi
Sementara itu, relawan Jokowi memutuskan melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Mabes Polri.
Relawan menyeebut ada titipan asing dalam ujaran kebencian yang disampaikan oleh pria berusia 64 tahun itu.
Hal itu disampaikan Ketua Barikade 98, Benny Rhamdani usai melaporkan Rocky Gerung ke Bareskrim Polri, Jakarta seperti dimuat Facebook Tribunnews.com.
Pada kesempatan tersebut, Benny mengatakan bahwa laporan yang dilayangkan oleh Barikade 98 terhadap Rocky Gerung diterima Polisi.
Adapun laporan tersebut terkait dengan narasi-narasi yang dibuat Rocky Gerung kerap berkaitan dengan ujaran kebencian, adu domba, sentimen kesukuan, berita bohong, dan provokasi.
“Pelaporan akan diperkuat dengan bukti-bukti video yang selama ini rocky gerung sering ujarkan kebencian adu domba berita bohong dan provokasi yang ingin benturkan sentimen suku dan agama,” jelas Benny.
Dalam kesempatan itu, Benny juga mengaku sudah tahu motif Rocky Gerung kerap melontarkan hinaan dan ujaran kebencian terhadap Presiden Jokowi.
Menurutnya, Rocky Gerung tengah mainkan perannya sesuai order dari proxy internasional agar negara Indonesia kerap memanas dan konflik.
Sebab kata Benny, kelompok internasional tersebut tidak suka dengan kemajuan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi yang dianggap bisa membuat Indonesia menjadi negara maju di tahun 2045.
“Kami sebutnya Rocky Gerung komprador asing karena asing sejatinya tidak ingin Indonesia yang kuat di bawah Presiden Jokowi yang kemajuan songsong 2045 jadi negara besar, asing tidak mau itu,” beber Benny.
Oleh karena itu, Benny menuding Rocky Gerung dan kelompoknya yang kerap melemparkan ujaran kebencian ialah komprador atau para penjilat asing.
Diberitakan sebelumnya ucapan Rocky tersebut telah viral di media sosial. Dalam video itu, terlihat Rocky yang tengah mengisi sebuah acara.
Pada video tersebut, Rocky melemparkan kritik pada Jokowi. Rocky menyinggung kunjungan Jokowi ke China yang membahas soal IKN Nusantara.
Setelah itu, Rocky pun melontarkan kalimat yang dianggap telah menghina Presiden Jokowi.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News