Polisi Tembak Polisi

Densus 88 Bersikukuh, Bripda Ignatius Tewas Tertembak Karena Kelalaian, Bukan Ribut dengan Pelaku

Penulis: Ramadhan L Q
Editor: Valentino Verry
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara Densus 88 Polri Kombes Aswin Siregar mengatakan peristiwa polisi tembak polisi yang menewaskan Bripda Ignatius murni kelalaian, bukan kesengajaan karena ribut. Salah satu pelaku dalam kondisi mabuk miras.

Ketika menolak itulah kemungkinan cekcok dan berakhir pada penembakan.

Kematian Bripda Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage Polisi Asal Kabupaten Melawi Kalimantan Barat tengah menjadi sorotan publik. Hal tersebut bermula setelah lawyer kondang tanah air Hotman Paris mempertanyakan sebab kematian polisi muda itu. Oknum Polisi di tembak seniornya? Di kabupaten Melawi ! Apa benar dari Densus 88 jkt?? tulis potongan postingan Hotman Paris. (Tribun Pontianak)

"Karena dia (IDF) takut dan tahu barang itu ilegal sehingga barangkali IDF tidak berani dan tidak lama kemudian di pelaku ini mengambil senpi di tasnya dan itu meledak mengenai leher anak saya,yang tembus di bawah telinga sampai tembus ke dinding," jelas dia.

Masih dari informasi penyidik, senior yang mendatangi anaknya pada malam kejadian adalah berjumlah tiga orang.

"Keterangan tim penyidik Densus 88 bahwa ketika senior ini datang ke flatnya dan menawarkan senjata barangkali, mungkin yang tadi saya ceritakan bahwa di situ terjadi cekcok ya mungkin karena anak-anak menolak atau apa sehingga terjadi cekcok," terang dia.

Sampai saat ini, Y Pandi belum mengetahui berapa tersangka yang telah ditetapkan dalam kasus memilukan ini.

Anak Sekretaris Inspektorat Kabupaten Melawi ini disemayamkan pada Selasa, 25 Juli 2023 di rumah duka, Nanga Pinoh, Kabupaten Melawi.

Ia kemudian dimakamkan pada Rabu 26 Juli 2023.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Berita Terkini