Kendati hanya memancing, namun Nanda dan kedua temannya nampak ceria.
Sesekali ketiganya menyeringai konyol lantaran bukan ikan yang didapatnya ketika menarik joran pancingan, melainkan sampah-sampah plastik.
Atau, saat benang senar dan kail pancingannya justru menyangkut ke atas pepohonan yang menjuntai ke bahu danau.
"Tarik bro, yah udah putus," celetuk Nanda yang malah ditertawakan oleh teman-temannya.
"Enggak apa bre, namanya juga bukan milik," balas salah satu temannya.
Sementara itu, selain keseruan memancing, pada musim libur tahun baru Islam ini, banyak orang tua yang menemani putra putrinya bermain sepatu roda di Hutan Kota Srengseng.
Mereka menunggu di sebuah taman yang di sekitarnya ada fasilias bermain anak, seperti jungkat jungkit, ayunan, perosotan, hingga putaran.
Aab (39) misalnya, ia sengaja datang untuk memenuhi permintaan sang putri bermain sepatu roda di Hutan Kota Srengseng.
"Karena libur sekolah dan ngaji, jadi main ke sini, main sepatu roda," kata Aab saat ditemui, Rabu.
Dia yang sudah dua kali main ke tempat wisata alam tersebut mengaku merasa kecanduan berkunjung lantaran suasananya yang nyaman dan damai.
"Nyaman, adem, banyak permainan anak juga," jelas dia.
Untuk informasi, Hutan Kota Srengseng merupakan tempat wisata edukasi yang ramah anak.
Dia telah ada sejak 1995 dan berdiri di atas lahan seluas 10,15 Ha. Adapun lokasinya, berada di Jalan H. Kelik, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat.
Usut punya usut, rupanya tempat tersebut dahulu merupakan tempat penimbunan sampah dan memiliki jurang.
Di mana tempat pembuangan sampah tersebut telah ada sejak tahun 80-an.