Sementara kalau untuk uang tabungan milik anaknya yang belum dikembalikan pihak SD itu sekitar Rp 7,5 juta lagi.
"Sampai sekarang, anak saya sudah kelas 2 SMP, uang tabungannya belum dikembalikan," katanya.
Hal serupa disampaikan Widiansyah satu orangtua yang anaknya baru keluar di SD Negeri 2 Kondangjajar tahun 2023 ini.
Widiansyah membenarkan adanya kejadian orangtua seperti dimarahi saat pelepasan siswa.
Saat pelepasan siswa, ia mengaku berada di Polres Pangandaran memberikan keterangan terkait kasus uang tabungan.
"Tapi kata istri dan ibu-ibu lainnya, guru itu kayak tidak terima kasus uang tabungan ini jadi viral. Itu, yang ngomong katanya dari pihak Korwil," ujarnya.
Total nilai uang tabungan murid yang belum dikembalikan sejak tahun angkatan 2021, 2022 dan 2023 oleh SD Negeri 2 Kondangjajar sebesar Rp 351.546.000.
Dengan perincian, murid angkatan tahun 2021 untuk tiga orang yakni nilainya sekitar Rp 50 juta lebih.
Sementara angkatan tahun 2022 dari 12 murid itu sekitar Rp 188.970.000 dan uang tabungan kelas 6 tahun 2023 dari 17 murid yakni sekitar senilai Rp 112.576.000.
Kok Bisa Uang Tabungan Siswa di Pangandaran Bisa Mandek Sampai Rp 7,4 Miliar, Rupanya Begini Alurnya
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata bergerak cepat menguak kasus uang tabungan siswa SD yang ditilep guru di Pangandaran.
Tim khusus pun dibentuk untuk mengupas tuntas mandeknya uang tabungan siswa yang tercatat mencapai Rp 7,4 miliar.
Berdasarkan penelusuran, Ketua tim khusus, Apip Winayadi menjelaskan soal alur tabungan siswa yang mandek.
Awal mulanya, dipaparkan Apip, uang tersebut disetorkan siswa ke guru atau wali kelas.
Kemudian dari wali kelas, uang tersebut disetor ke bendahara sekolah yang selanjutnya disetorkan ke koperasi.