Terkait hal tersebut, Kepala Desa Karanganyar, Udin Nurdin angkat bicara.
Dirinya membantah pihaknya mengabaikan rumah dokter Wayan.
Udin menegaskan, pihak desa sempat beberapa kali menawarkan sejumlah pohon di rumah Dokter Wayan itu untuk dipangkas.
Namun, Dokter Wayan katanya menolak.
Dokter Wayan beralasan sangat sayang terhadap pohon-pohon tersebut.
"Tapi engga mau katanya sayang, kami tidak bisa berbuat apa-apa," katanya saat ditemui di kantor desa pada Kamis (4/5/2023).
Udin juga mengaku baru tahu kondisi dalam rumah dokter Wayang yang berantakan dan penuh sampah.
Pasalnya, selama ini dokter Wayan tertutup untuk akses berkomunikasi. Dirinya hanya bertemu sekilas di jalan, tidak pernah berkomunikasi langsung.
"Kami cukup kaget karena kita tidak tahu sama sekali kondisi di dalamnya. Selama ini cuman tahu kondisi di luarnya saja," beber dia.
Kondisi luar atau halaman rumahnya penuh tumbuhan dan pohon rindang. Kata Udin, karena merusak pemandangan apalagi lokasi dekat dengan kantor desa.
Pada Agustus 2020, pihak desa sempat menawarkan untuk dilakukan pembersihan dan pemangkasan pohon di area rumah dokter Wayan.
Tetapi dokter Wayan tidak mau, hingga akhirnya kondisinya seperti sekarang ini.
"Dari dulu warga beberapakali menawarkan untuk dibersihkan, tapi engga mau. Termasuk kami saat Agustusan 2020 karena cukup merusak pemadangan mau dibersihkan dilarang sama beliau, kami tidak bisa berbuat apa-apa," beber dia.
Meski demikian, kata Udin, untuk sosok dokter Wayan sebetulnya baik dan dermawan. Itu berdasarkan pengakuan dari sejumlah warga yang sempat berobat.
Misal ada warga kekurangan pembayaran, dokter Wayan tidak mempermasalahkannya.