Investasi Bodong

Wanita Menjerit Histeris Saat Rapat Kapolri dengan Komisi III DPR, Jenderal Listyo Sigit Akan Temui

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang wanita melakukan aksi nekat dengan menjerit histeris saat rapat kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Komisi III DPR RI digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Seorang wanita melakukan aksi nekat dengan menjerit histeris saat rapat kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Komisi III DPR RI digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Dalam tayangan Kompas TV, wanita berhijab hijau itu menjerit histeris bukan tanpa sebab. Ia mengaku menjadi korban investasi bodong dan sudah melapor ke polisi namun tidak ditindaklanjuti.

Aksi wanita tersebut sempat membuat rapat sempat terhenti.

Pantauan Tribunnews di lokasi, wanita tersebut awalnya memasuki balkon ruang rapat Komisi III DPR RI.

Lalu, dia berteriak ke arah Kapolri yang sontak membuat para legislator dan peserta rapat kerja terdiam.

Wanita itu meminta Kapolri untuk menindaklanjuti laporan polisi yang didaftarkannya yang tidak kunjung diproses. Adapun laporan polisi tersebut berkaitan dugaan tindak pidana investasi bodong.

Seorang wanita melakukan aksi nekat dengan menjerit histeris saat rapat kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Komisi III DPR RI digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Baca juga: Bela Brigjen Endar, Anggota Polri di KPK Ramai-ramai Lawan Firli Bahuri, Kapolri Sampai Turun Tangan

"Minta tolong pak kapolri LP (laporan polisi) kami sudah dua tahun pak telah ada ribuan orang pak," teriak wanita itu kepada Kapolri dalam rapat kerja.

Lalu, Kapolri yang mendengar teriakannya langsung melihat ke arah wanita tersebut. Jenderal Listyo Sigit lalu berjanji akan menemui langsung wanita tersebut.

"Biar saja nanti ketemu dengan saya tidak masalah," jawab Kapolri.

Baca juga: Kapolri Kembali Kirim Surat ke KPK untuk Tetap Pertahankan Brigjen Endar Priantoro

Mendengar hal tersebut, wanita tersebut langsung diamankan oleh pengamanan dalam (Pamdal) DPR RI.

Aparat kepolisian berpakaian preman turut menggiring wanita tersebut keluar ruang rapat.

Namun, wanita itu terus berteriak dan meminta laporan polisinya untuk diusut oleh pihak kepolisian. Dia pun langsung dibawa ke sebuah ruangan khusus di Gedung DPR RI.

Usut punya usut, wanita itu bernama Sri Hartini. Dia merupakan koordinator korban penipuan investasi Koperasi Niaga Mandiri Sejahtera Indonesia (NMSI).

Adapun para korban disebut merugi hingga ratusan hingga miliaran rupiah.

Pimpinan rapat Desmond J Mahesa sempat menegur dan meminta pamdal mengamankan wanita itu.

Momen tersebut terjadi saat Desmond mempersilakan Kapolri Jenderal Sigit menjawab pertanyaan sejumlah anggota Komisi III DPR, pukul 13.28 WIB.

Baca juga: Kapolri Mutasi Besar-besaran, Jabatan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Diganti Irjen Karyoto

Ketika hendak mulai menjawab, Jenderal Sigit tiba-tiba melihat ke arah balkon merespons teriakan seorang wanita.

Desmond pun menanggapi teriakan itu pula. Dia meminta agar pamdal mengamankan wanita tersebut.

"Tolong diamankan ya, ini rapat pimpinan, Anda bukan anggota DPR, nanti wawancara di luar, atau saya keluarkan dari sana," kata Desmond saat rapat, Rabu (12/4/2023).

"Silakan, Pak Kapolri," lanjut Desmond.

Seorang wanita melakukan aksi nekat dengan menjerit histeris saat rapat kerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Komisi III DPR RI digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/4/2023). (Akun YouTube Kompas TV)

Namun, wanita itu tetap bersikeras berteriak. Kapolri Jenderal Sigit pun sempat menunjuk ke arah balkon Komisi III DPR.

Sigit sempat mendengarkan dan melihat ke atas balkon.

Namun tidak jelas teriakan wanita itu. Sigit pun memastikan akan menemui wanita yang berteriak histeris itu.

"Biar aja nanti ketemu dengan saya nggak masalah," ujar Sigit.

Baca juga: 500 Paket Sembako Kapolri Dibagikan Polres Tangerang Selatan ke Warga di Kecamatan Serpong dan Curug

Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan pihaknya sudah bertemu dan meminta wanita yang histeris itu mendatangi Bareskrim Polri besok.

"Ya kita tampung karena laporannya ada beberapa korban investasi melalui koperasi yang menyampaikan terhadap penanganan perkara yang mungkin belum tuntas," kata Agus kepada wartawan di kompleks Senayan, Rabu (12/4/2023).

"Jadi saya minta mereka datang ke Bareskrim jam 10.00 WIB, perwakilan korban-korban yang tadi hadir," imbuhnya.

Agus mengatakan, berdasarkan cerita wanita itu, ada kesesuaian antarkorban yang menuju pada satu aktor.

Hal itu, katanya, akan menjadi inti pembahasan besok.

"Nah, kalau mereka tarik benang merah, itu ada kesesuaian antara satu korban dan korban lain menuju pada satu aktor. Inilah yang akan kita rapatkan besok. Kalau memang ada link ke sana, kami akan segera tindak lanjuti," ujar Agus.

Wanita bernama Drajat tersebut juga mengkonfirmasi kehadirannya di Bareskrim besok (Kamis, 13/4). 

Ia mengatakan datang dari Surabaya, Jawa Timur.

Baca juga: Motif Bunuh Brigadir J Tak Wajib Dibuktikan, Ferdy Sambo Tetap Divonis Mati

"Iya besok, jam 10.00 WIB," ucapnya.

Drajat mengaku menjadi korban investasi bodong. Kerugiannya, katanya, mencapai miliaran rupiah.

Ia mengatakan kasus ini telah dilaporkan ke institusi terkait.

"Sudah LP ke Polda Jatim, Polres Kediri dua tahun lalu. Laporan sudah ditangani, tapi sampai saat ini belum ada keputusan yang memuaskan untuk semua korban. Terakhir statusnya masih SP2HP," kata Drajat.

Agus sempat masuk ke ruangan tempat Drajat 'diamankan' oleh pamdal DPR RI. Tak lama, Agus keluar dan memberikan keterangan.

Selang beberapa waktu, Drajat beserta beberapa orang rekannya juga keluar dari ruangan itu.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Berita Terkini