WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI -- Sosok dua wanita korban pembunuhan yang jasadnya dicor semen di Bekasi, yakni Yusi (48) dan Heni (47) tertangkap kamera pengawas atau CCTV saat masuk ke rumah kontrakan pelaku di Jalan Nusantara, RT 11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Berdasarkan rekaman video, terlihat awalnya pelaku berinisial P sudah datang lebih dulu ke kontrakannya dengan mengendarai mobil.
Kemudian disusul dua korban Yusi dan Heni yang datang mengendarai sepeda motor berboncengan pada Minggu (26/2/2023) sore.
Ketua RT 011, Purwo Darmanto mengatakan kedua korban masuk kontrakan sekira pukul 17.02 WIB berdasarkan rekaman CCTV.
"Ada ibu dua orang masuk sini kita check CCTV lingkungan. Rekaman kelihatan hari minggu 26 Februari masuk ke TKP jam 17.02 WIB," kata Purwo di lokasi, Selasa (28/2/2023).
Pelaku sempat memasukkan kendaraannya ke dalam halaman rumah.
Baca juga: Yusi Wanita Tewas Dicor di Bekasi Rekan Kerja Pelaku di Perusahaan Besi, Ini Dugaan Motif Pembunuhan
Sedangkan motor yang digunakan korban tetap diparkirkan di luar rumah.
Purwo menambahkan pihaknya telah memberikan rekaman CCTV ke pihak kepolisian.
Rekaman tersebut tak hanya berisi adegan saat dua korban masuk ke kontrakan, namun juga saat pelaku melakukan transaksi pembelian bahan baku bangunan, pada Senin (27/02/2023) pukul 07.55 WIB.
"Untuk beli semennya itu pagi harinya senin jam 07.55 pagi terekam di CCTV dia ada aktivitas material masuk kerumahnya," katanya.
Dua mayat wanita korban pembunuhan ditemukan dicor semen di bawah tangga di rumah kontrakan di Jalan Nusantara, RT11/22, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Selasa (28/2/2023) dini hari.
Sampai Selasa siang, polisi melakukan olah TKP di lokasi penemuan dua mayat wanita itu.
Identitas kedua mayat wanita tersebut adalah Yusi (45) dan Heni (48) yang merupakan warga Cakung, Jakarta Timur.
"Jadi ada 3 orang yang meninggal dunia dalam kasus ini. Dua wanita tewas dan sudah dicor, dan satu lagi seorang pria inisial P," katanya, Selasa (28/2/2023).
"Kedua jenazah perempuan itu ditemukan bertumpukan dan dicor dengan semen, lalu kerikil dan di tutup ubin di bawah tangga rumah kontrakan. Pengecoran baru dilakukan pelaku, sehingga masih basah dan mudah mengevakuasi jenazah," katanya dalam tayangan Kompas TV.
Baca juga: Tangis Histeris Keluarga Pecah, Ratapi Yusi Tewas Dibunuh dan Dicor Semen
Menurut Kepolresta Bekasi, Hengki, kedua korban diketahui datang ke rumah kontrakan itu dengan mengendarai sepeda motor secara berboncengan.
"Kedua jenazah sudah dibawa ke RS Soekanto Kramatjati untuk diotopsi. Jadi tewasnya karena apa dan kapan nanti kita tunggu hasil otopsi dan keterangan ahlinya ya," ujar Hengki.P adalah orang yang mengontrak di rumah tersebut.
Saat diamankan kondisi pria itu penuh luka di bagian tangannya. Didua ia menyayat nadinya sendiri setelah aksi pembunuhan yang dilakukannya terbongkar.
"Kami juga sempat mendapati satu orang diduga yang mengontrak rumah tersebut berinisial P. Ditemukan luka di bagian tangan, sehingga di bawa ke Rumah Sakit. Tapi pria tersebut meninggal dunia dalam perjalanan," kata Hengki, Selasa (28/2/2023),
Diduga katanya P yang merupakan buruh atau karyawan toko material bangunan adalah pelaku pembunuhan atas Heni dan Yusi.
Diantaranya senjata tajam, serta sisa semen yang dipakai pelaku untuk mengecor jenazah korban.
Namun beredar kabar motif pembunuhan terkait utang piutang.
Hengki menjelaskan awal penemuan dua mayat perempuan di dalam rumah kontrakan di Bekasi Utara itu, bermula dari laporan keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya.
"Keluarga korban yakni suaminya H curiga sejak hari Minggu diduga korban ini pergi mengaji, namun sampai hari Senin kemarin tidak pulang ke rumah," kata Hengki, Selasa (28/2/2023).
Menurut Hengki, suami korban curiga ketika istrinya meninggalkan rumah sejak Minggu (26/2/2023) namun tak kunjung pulang.
Hingga akhirnya pihak keluarga mencari keberadaan korban. Keberadaan korban pun akhirnya diketahui berada di sebuah rumah kontrakan.
Baca juga: Dua Mayat Wanita Dicor Bertumpuk di Kontrakan di Bekasi, Datang Berboncengan Motor Temui Pelaku
"Untuk sementara suami yang kehilangan isterinya ada dua orang. Satu suaminya yang ada di TKP melihat kendaraan yang dibawa korban pada saat pamit pergi mengaji," katanya.
Selanjutnya pada Selasa (28/2/2023) dini hari, rumah kontrakan tersebut digrebek oleh warga sekitar, bersama dengan keluarga korban yang kehilangan anggota keluarganya.
Polres Metro Bekasi Kota, kata Hengi tengah melakukan koordinasi dengan Puslabfor untuk menyelidiki temuan tersebut.
Hingga saat ini proses penyelidikan atas temuan dua mayat perempuan tersebut masih dilakukan.
"Nanru dari Satreskrim akan berkordinasi dengan Puslabfor dan Dokes Polda Metro Jaya untuk melakukan Olah TKP secara komprehensif bersama tim labfor," ujarnya.
Suami Korban: Pelaku Sayat Nadi
Heri suami Yusi (45) yang jenazahnya ditemukan dicor semen di wilayah Bekasi, kini hanya bisa termenung.
Terlihat dari kedua bola matanya, Heri nampak terus mengucurkan air mata tanpa henti.
Saat ditemui Wartakotalive.com di kediaman Heri, yakni beralamatkan pada kawasan Pulo Gebang Indah, J13 Nomor 32, RT 2/RW 11, Cakung, Jakarta Timur, dirinya menjelaskan secara rinci kronologi sampai akhirnya ia mengetahui dugaan jenazah istirnya disemen pelaku.
Tepat pada Minggu (26/2/2023), sekira pukul 13.00 WIB, Yusi sempat berpamitan kepada Heri untuk mengaji di Masjid At Taqwa, Perumahan Harapan Baru Regensi, Kota Bekasi.
Setelah itu, korban beserta ke empat rekannya, yang satu di antaranya juga merupakan Heni (48) selaku korban lainnya, sempat menghampiri rumah makan bakso di sekitar lokasi sekira pukul 16.00 WIB, namun dijelaskan Heri tidak mengabari dirinya.
Baca juga: Wanita Pengusaha Ayam Goreng Sempat Menjerit Minta Tolong Sebelum Ditemukan Tewas Dibunuh
"Dia (Yusi) kabari saya juga lagi di masjid mengaji, ada si Heni juga, terus update foto juga pakai gamis warna putih berempat sama temennya," kata Heri, Selasa (28/2/).
Merasa khawatir dengan keberadaan sang istri karena tidak mengabari dirinya, Heri pun sontak mencoba rutin menghubungi Yusi melalui ponsel genggam. Namun, sambungan telepon tersebut tidak digubris oleh Yusi.
Semakin khawatir dengan kondisi tersebut, Heri berinisiatif langsung mendatangi tempat rumah sakit sekitarnya, dengan ia menduga istirnya tersebut diperkirakan mengalami kecelakaan.
"Saya datangi Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Cakung, karena saya takutnya istri saya kecelakaan, itu jam 22.00 WIB muter rumah sakit aja, tidak tahunya tidak ada," jelasnya.
Pencarian dilanjutkan kembali pada Senin (27/2) pagi hari sekira pukul 06.00 WIB.
Saat itu, Heri langsung mendatangi kantor Polisi Sektor Cakung, dan juga Polsubsektor wilayahnya untuk menanyakan keberadaan istrinya.
Belum juga berhasil, dirinya pun semakin khawatir dan curiga terdapat sesuatu masalah yang tengah menimpa istrinya.
"Saya datengin Polsek dan pospol Cakung untuk saya tanyakan detail ciri - ciri istri saya, tapi tidak ada info hilang juga bahkan mengetahui," lugasnya.
Jiwa inisiatif Heri pun kembali datang usai mengarahkan anaknya untuk mengecek keberadaan sang istri melalui sinyal GPS Maps.
Setelah diselidiki, rupanya lokasi Yusi tengah berada di kawasan Kavling Nusantara, Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Selain itu, sembari mencari informasi tersebut, rupanya Heri juga sempat menghubungi keluarga Heni, yang sebelumnya diketahui dirinya juga belum mendapatkan kabar serupa.
"Pas saya telfon keluarga Heni, katanya Heni juga belum pulang, pas di cek GPS lokasinya ada di Bekasi Utara itu rumah terduga pelaku, sama ternyata posisinya, langsung deh ke lokasi," ujarnya.
Sesampainya di lokasi sekira pukul 15.00 WIB, Heri beserta keluarga dari Heni pun tidak diperkenankan untuk merangsek masuk ke hunian terduga pelaku.
Baca juga: Wanita Marketing Tewas Dibunuh di Bekasi, Polisi Buru Selingkuhan
Sehingga langsung menghampiri petugas Bhabinkamtibmas dan juga pihak Kelurahan setempat untuk dapat membantu merangsak masuk.
"Kalau saya langsung masuk, kena pelanggaran undang-undang saya, terus untuk pastiin ada istri saya, saya cek CCTV di sekitar lokasi, ternyata ada betul istri saya sama Heni naik motor masuk ke rumah ini (terduga pelaku)," imbuhnya.
Memasuki waktu magrib, Heri dan keluarga dari Heni pun rupanya juga belum diperkenankan untuk masuk, dan masih menunggu petugas berwenang datang.
Sekira pukul 22.00 WIB, seusai petugas datang, Heri pun langsung merangsak masuk, dan mulai curiga dengan melihat berupa adukan semen pada bagian halaman terduga pelaku.
"Saya curiga aja ada adukan semen, padahal rumahnya itu juga gak ada yang rusak lagi pengerjaan," tuturnya.
Bersama keluarga Heni masuk ke dalam rumah, Heri langsung melihat pada bagian ruang tamu berupa banyaknya lumuran darah.
Tidak hanya itu, pada bagian ruang kamar juga terlihat terduga pelaku tengah menyayat saraf nadi.
"Si terduga pelaku itu lagi nyayat pakai pisau kater, sekarat itu, kayanya sih mau niat bunuh diri setelah kebongkar," tambahnya.
Bukti kuat Heri yakin istrinya berada di dalam rumah tersebut, rupanya ia menemukan kendaraan sepeda motor yang dikenakan, beserta gamis putih milik Heni.
Rasa curiga semakin datang, ketika Heri melihat terdapat gundukan semen persis di bawah tangga, dengan terdapat ciri - ciri berupa atribut yang dikenakan Yusi sebelumnya.
"Saya lihat itu gundukan semen nya ada gamis istri saya, dan sendal juga, langsung saya pastikan ada istri saya disitu, karena saya tidak kuat," imbuhnya.
"Si terduga pelaku langsung dibawa petugas ke Rumah Sakit, tapi pas sampai di Rumah Sakit meninggal," tambahnya.
Kini, pihak keluarga masih menunggu hasil pengecekan autopsi dari kedua jenazah yang direncanakan petugas akan dilakukan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur pada Selasa (28/2).
Kemudian kasus tersebut masih dalam penyelidikan pihak Kepolisian.(abs)
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News