Dijelaskan pada unggahan, bus SAF 105 nekat masuk palang pintu kereta api di Halimun dengan posisi macet parah.
Penumpang pun menyayangkan sopir bus yang dianggap memaksakan bus untuk masuk ke perlintasan kereta saat kondisi jalan macet.
"Tidak usah pakai masuk lah. Saya belum mau mati. Sumpah. Yang benar saja," cuit pengunggah.
Di unggahan tersebut kemudian seorang wanita yang juga berada di dalam bus berkomentar.
Wanita itu menjelaskan bahwa ia duduk di bagian depan bus dan melihat jelas banget bus tersebut berhenti dan terjebak di tengah rel.
Namun, untungnya bus masih bisa mundur sehingga penumpang selamat. Sebab, sesaat setelah mundur rangkaian KRL langsung melintas.
"Telat sedikit saja bisa wassalam, karena tidak lama setelah itu kereta langsung lewat,” bebernya.
Karena panik di tengah rel saat KRL hendak melintas, dua penumpang wanita inisiatif memecahkan kaca bus.
Sebab kata penumpang tersebut, pramudi sempat tidak menggubris teriakan penumpang untuk mundur.
Dikhawatirkan juga bus sulit mundur lantaran jalan sangat licin karena hujan.
Sebab bus tidak bergerak, penumpang inisiatif pecahkan kaca bus dan tangan seorang penumpang pun terluka akibat insiden tersebut.
Penumpang itu pun meminta PT Transjakarta menjadikan hal tersebut sebagai evaluasi dan mendidik kembali sopir bus agar tidak memaksakan masuk ke perlintasan kereta di jalan yang padat merayap.