WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Plt Kepala Suku Dinas Lingkungan Hidup (Kasudin LH) Edy Mulyanto menjelaskan bahwa dari hasil pengecekan terkait dugaan pungutan liar (pungli) terhadap petugas gerobak di depo Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di Johar Baru dan Cempaka Putih, ditemukan sejumlah fakta.
Bahwa pungli tersebut benar adanya dan dilakukan oleh petugas Penyedia Jasa Lainnya Orang Perorangan (PJLP).
Menurut Edy hal tersebut terungkap dalam pengecekan di dua lokasi yakni TPS Johar Baru dan Cempaka Putih. Di mana di kedua lokasi itu terdapat kaleng (krecek) tempat meletakkan uang hasil pungli.
Namun, kata Edy, adanya hal tersebut karena kesepakatan antara petugas gerobak dan bukan PJLP.
"Saya konfirmasi ke lapangan, memang saya menemukan adanya kaleng tersebut, tapi ketika saya datang lagi, udah enggak ada itu kalengnya. Mungkin karena ada pemberitaannya. Tapi, ada yang namanya krecek itu, memang atas kesepakatan si petugas gerobak," ujar Edy saat dihubungi, Jumat (21/10/2022).
Edy menjelaskan, petugas gerobak sampah sudah sepakat untuk memberikan uang Rp 5.000 sampai Rp 10.000 untuk kebutuhan kopi dan teh.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Malu, Janji Umumkan Oknum Distamhut yang Pungli Rp 150 Juta pada Warga
"Karena kan mereka berjam-jam bongkar sampah di situ ya, 16 gerobak sambil menunggu naikin sampahnya ke truk, mereka ngopi sama ngeteh," jelas Edy.
"Paling setiap hari, mereka ngecrek sekitar Rp 40.000 sampai Rp 50.000, tapi itu untuk 16 orang ya. Kan capek juga sih kalau kita lihat seperti itu," lanjutnya.
Selain itu, kata Edy nantinya uang tersebut juga digunakan untuk membayar petugas yang membongkar gerobak.
Baca juga: Hindari Pungli, Kapolri Perintahkan Jajaran Korlantas Polri Tidak Gelar Tilang Manual
"Kemudian untuk petugas pembongkar gerobak, dua orang, si kembar," kata Edy.
Edy mengaku, dirinya sudah menanyakan satu persatu tukang gerobak sampah di dua daerah tersebut, apakah ada keterpaksaan dari pihak tertentu, seperti PJLP atau tidak.
"Kami tanya ke mereka, apakah PJLP kami maksa dan dapat nggak? mereka bilang enggak. 'Paling cuma untuk ngopi ngeteh', mereka bilang begitu. Itu ada videonya juga," ujar Edy.
Baca juga: Coret Markas Polisi Sarang Pungli dan Mobil Polantas Raja Pungli, Aipda HR Digiring ke Ahli Jiwa
Selain itu, dirinya juga menanyakan sumber gaji mereka dan siapa yang mengadakan krecek.
"Saya tanya kan, krecek itu inisiatif siapa, mereka jawab, 'inisiatif kami pak, petugas gerobak semua, nggak ada dari PJLP'. Sementara, mereka sudah di gaji dari iuran warga," kata Edy menirukan gaya mereka bicara.
Meski begitu, Edy sudah menginformasikan kepada petugas gerobak agar tidak mengumpulkan uang di dalam lingkungan depo TPS lagi.