Saat itu, Anies menyebut hari tersebut menjadi bersejarah bagi Jakarta karena pertama kalinya Graha Bhakti Budaya digunakan kembali untuk pertunjukkan seni.
Namun kali ini menggunakan pendekatan penelitian sebagai referensi kebijakan atau state of the art.
“Insyaallah ini menandai babak baru dari tampilnya kegiatan seni performance (pertunjukan) di Jakarta,” imbuhnya.
Perlu diketahui, pergelaran perdana Graha Bhakti Budaya PKJ-TIM diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama PT Jakarta Tourisindo (Jaktour).
Sebelum pertunjukan dimulai, Anies sempat meninjau Patung Ismail Marzuki; pameran seni rupa Memoar Perupa Taman Ismail Marzuki.
Revitalisasi PKJ-TIM dirancang dari akar semangat budaya lokal yang dipadukan dengan konsep modernitas, keindahan, kenyamanan, dan keasrian lingkungan, sehingga dapat menjadi ikon baru kota Jakarta. Harapannya PKJ-TIM pasca direvitalisasi menjadi pusat aktivitas seni dunia.
Selain itu juga sebagai tempat untuk seniman domestik tumbuh dan membuka ruang interaksi dengan para seniman dari berbagai belahan dunia yang berbeda.
Kemudian menjadi ekosistem budaya untuk Jakarta dan Indonesia, menjadi wadah bagi para seniman ke tingkat panggung internasional, ruang pertunjukan Indonesia terbesar dunia, serta mendukung kreasi, kompetisi dan pertunjukan seni.
PT Jakpro telah merampungkan revitalisasi PKJ-TIM yang proyeknya dimulai sejak tahun 2019 menggunakan dana dari pinjaman pemerintah pusat melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto mengatakan, keseluruhan fasilitas PKJ-TIM sudah bisa dinikmati masyarakat maupun para seniman.
Proyek revitalisasi ini, kata dia, menelan biaya investasi hingga Rp 1 triliun lebih menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
Kata dia, dengan revitalisasi ini maka fungsi-fungsi bangunan PKJ-TIM dapat dimaksimalkan untuk bisa mengakomodasi semua ekspresi karya seni dan budaya bertaraf internasional sebagai laboratorium seni. Termasuk etalase seni dan barometer seni atau dengan kata lain Urban Art Center dan Creative Hub di Jakarta dan Indonesia.
“Keberadaan TIM juga diharapkan dapat menjadi pusat kultural yang unggul dan landmark kota yang berkarakter,” ujar Widi.
Dia menjelaskan, desain revitalisasi PKJ-TIM dalam setiap bangunan didominasi oleh penggunaan material beton ekspos, kayu dan penghijauan.
Untuk desain secara Kawasan, konsep utama adalah mengembalikan fungsi taman kawasan ini, sehingga area hijau dan ruang terbuka publik diperluas serta dipisahkan dengan area kendaraan.