WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani mempertanyakan status Holywings yang dianggap tidak jelas.
Pasalnya berdasarkan informasi yang diperoleh, Holywings dianggap tidak jelas lantaran antara tampilan dan pajak yang dibayarkan berbeda.
“Justru kita mau tahu, Holywings ini restoran atau hiburan sih. Karena setahu saya pajaknya itu kan restoran, tapi action dia hiburan,” ungkap Hana, Minggu (26/6/2022).
Kondisi itu tentu saja menimbulkan kecemburuan bagi para pelaku usaha hiburan.
Pasalnya pajak yang dibayarkan tempat hiburan lebih banyak dibandingkan restoran.
Baca juga: Catut Nama Muhammad dan Maria dalam Promosi Miras, Pemprov DKI Didesak Segera Cabut Izin Holywings
“Karena banyak juga usaha di luar sana yang gitu. Bilangnya restoran, nomor objek pajak restoran, tapi prakteknya hiburan,” katanya.
Menurut Hana, kondisi itu tentu saja merugikan negara khususnya pemasukan pajak.
Pasalnya pajak yang didapat dari restoran lebih sedikit dibandingkan tempat hiburan.
Alhasil tidak heran apabila ada promo minuman keras gratis seperti yang dilakukan Holywings.
Sementara promosi serupa tidak akan mungkin dilakukan oleh tempat hiburan.
“Makanya dia bisa jualan semurah itu kan, alkohol aja gratis. Kalau kita di hiburan alkohol mahal, 25 persen,” sambung Hana.
Sekalipun pengusaha tempat hiburan memberi minuman beralkohol secara gratis, maka tentu saja yang bersangkutan itu harus menanggung jumlah pajak yang dibebankan.
“Kalau gratisin barang itu, sementara di sana ada barang untuk dibayar, pajaknya yang tanggung perusahaan,” katanya.
Sehingga pihaknya pun menyayangkan promosi minuman beralkohol gratis pada siapapun yang bernama Muhammad dan Maria setiap Kamis yang dilakukan Holywings.
“Kami sangat menyayangkan saja. Kemarin sudah ada tersangka juga kan,” tutur Hana.