WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Umum PDIP Megawati Sukarnoputri mengancam memecat kadernya yang bermain dua kaki jelang Pilpres 2024.
Menanggapi hal tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menilai, ancaman Megawati itu ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebab menurutnya, di internal PDIP hanya ada dua nama yang digadang-gadang jadi calon presiden (capres), yakni Ganjar dan Ketua DPR Puan Maharani.
Baca juga: UPDATE Vaksinasi Covid-19 RI 21 Juni 2022: Dosis I: 201.223.231, II: 168.544.951, III: 49.209.513
"Saya melihatnya (arahnya) ke Ganjar, siapa lagi? Karena kan di internal PDIP itu kan yang mau jadi capres dan cawapres itu kan hanya Puan dan Ganjar," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Rabu (22/6/2022).
Ujang mengatakan, Puan diakui atau direstui oleh DPP PDIP. Sementara, Ganjar dianggap tak taat pada perintah partai.
"Ganjar itu kan dianggap kader yang mbalelo lah, tidak taat asas, tidak taat aturan, sehingga dianggap apa namanya, tidak taat pada perintah partai," ulas Ujang.
Baca juga: Siap Koalisi Lagi dengan Gerindra, Sekjen PKS: Prabowo Punya Pengalaman, Tinggal Lanjutkan
Ujang menuturkan, beberapa tahun silam DPP PDIP sempat mengirimkan surat ke seluruh DPC PDIP agar tak berbicara soal pencapresan.
Sementara, di saat yang sama, kata dia, Ganjar dianggap bermain dua kaki, lantaran namanya masuk sebagai capres yang direkomendasikan Partai Nasdem.
Karena itu, Ujang menilai pernyataan Presiden Ke-5 Republik Indonesia itu diarahkan kepada Ganjar.
Baca juga: 752 Dokter Indonesia Meninggal Akibat Covid-19, Paling Banyak Tahun 2021
"Nah, ini mungkin sindiran yang tegas dan jelas dari Megawati kepada Ganjar. Siapa lagi (kalau) bukan Ganjar? Kalau di internal (PDIP) kan begitu," bebernya.
Ujang mengatakan, Ganjar akan bermain cantik terkait Pilpres 2024.
"Ya namanya juga politisi ya, Ganjar ya akan bermain cantik itu," ucap Ujang.
Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak Lagi, PB IDI Imbau Masyarakat Pakai Masker Meskipun di Luar Ruangan
Ujang mengatakan, mestinya Ganjar harus mengerem diri terkait peringatan Megawati tersebut.
Namun, di sisi lain gerakan untuk mendukung Ganjar sudah menyebar ke mana-mana seperti yang dilakukan relawan-relawan.
"Gerakannya sudah di mana-mana gitu terkait dengan relawannya itu," papar Ujang.
Baca juga: UPDATE Covid-19 di Indonesia 21 Juni 2022: 5 Pasien Wafat, 677 Sembuh, 1.678 Orang Positif