WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Kementerian Agama membantah bahwa dana haji digunakan pemerintah untuk keperluan di luar kegiatan haji .
Salah satunya digunakan untuk mengongkosi biaya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di kalimantan Timur.
Kabar ini sempat berembus dan jadi bahan gunjingan di media sosial.
Menag Yaqut Cholil Qoumas pun menepis bahwa dana haji dipakai untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Ia menyebut bahwa tudingan tersebut merupakan hoaks atau berita bohong.
Baca juga: Tak Mau Suaminya Jadi Presiden 3 Kali, Iriana Kemasi Barang di Istana untuk Dipindahkan ke Solo
"Tidak benar kalau ada hoax yang mengatakan bahwa dana haji digunakan pemerintah untuk keperluan ini itu, termasuk keperluan membangun IKN. Sama sekali tidak benar," tegasnya dalam Kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5/2022).
Yaqut menegaskan dana haji yang dikelola melalui Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) digunakan sebagai subsidi bagai jemaah haji agar mengurangi beban yang dikeluarkan jemaah.
"Yang benar itu melalui BPKH pemerintah memberikan subsidi jemaah haji agar biaya besar yg dikeluarkan jemaah ke tanah suci agar lebih ringan bagi jemaah," imbuhnya.
Baca juga: Gus Yaqut Diserang soal Kabar Dana Haji Buat Bangun IKN, GP Ansor Jateng Geram, Pastikan Hoaks
Hari ini Kementerian Agama bersama BPKh melaksanakan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Pemerintah memastikan persiapan dalam penyelenggaraan ibadah haji sudah siap, mulai dari proses pemberangkatan hingga kepulangan jemaah haji.
"Sudah disiapkan skema dari A sampai Z termasuk skema prokes yang disyaratkan, seperti harus minimal sudah vaksin lengkap yaitu dua kali vaksin," kaya Yaqut.
Selain persyaratan dua kali vaksinasi bagi jemaah, pelaksanaan ibadah haji tahun ini juga mensyaratkan agar jemaah yang berangkat berusia di bawah 65 tahun.
Baca juga: Cak Imin Sebut Gus Yahya Tak Pengaruhi 13 Juta Pemilih Loyal, PKB: Hubungan dengan NU Baik-baik Saja
Kuota haji 48 persen
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Arab Saudi akhirnya membuka kembali pelaksanaan ibadah Haji tahun ini untuk Indonesia, setelah dua tahun sebelumnya para jamaah tanah air terpaksa menelan kenyataan untuk menunda keberangkatan lantaran ditutupnya ibadah Haji untuk Indonesia.
Namun demikian, dengan situasi yang masih pandemic Covid-19, Pemerintah Arab Saudi membatasi jumlah jamaah Haji seluruh dunia, yakni hanya untuk 1 juta jamaah dari seluruh negara.