"Menurut kami pembangunan infrastruktur jalan tol Trans Jawa dan Trans Sumatera sudah cukup memadai. Tinggal menghubungkan saja dengan tol yang sudah ada," ungkap Joko.
Joko apresiasi keseriusan pemerintah melalui BUMN di dalam membangun dan menambah jalur angkutan massal berbasis rel di Indonesia.
Joko menilai langkah pemerintah dan BUMN yang bangun jalan kereta api Double-Double Track Stasiun Manggarai-Cikarang serta Double Bogor-Sukabumi merupakan hal yang tepat.
MTI juga mengapresiasi BUMN melalui PT KAI yang sudah melakukan reaktivasi jalur kereta api ke Garut.
"Proyek Double-Double Track Stasiun Manggarai-Cikarang akan membuat KRL memiliki jalur sendiri."
"Sehingga perjalanan kereta jarak jauh tak tergangu dengan KRL," ucapnya Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata tersebut.
Joko nilai, fasilitas yang diberikan PT KAI untuk penumpang mudik sudah menunjukan peningkatan yang signifikan.
Pembenahan yang dilakukan Erick Thohir di PT KAI membuahkan hasil perubahan pelayanan yang signifikan bagi penumpang kereta api.
Kenyamanan dan keamanan penumpang di semua kelas KAI sudah meningkat signifikan.
Untuk pelayanan transportasi udara, Joko melihat tak ada kendala yang berarti di penyediaan infrastruktur bandar udara.
Kendala yang terjadi di arus mudik Lebaran untuk sektor angkutan udara semata-mata disebabkan keterbatasan armada pesawat.
Infrastruktur bandar udara dinilai Joko sudah sangat memadai.
Joko sebut yang masih perlu peningkatan infrastrukturnya ialah pelabuhan penyebrangan di Merak-Bakauheni.
Dengan tersedianya konektivitas yang bagus di ruas Tol Trans Jawa dan Trans Sumatera membuat potensi arus kendaraan bermotor akan meningkat.
Joko mengatakan, dengan meningkatnya arus kendaraan bermotor, perlu diimbangi dengan peningkatan kapasitas pelabuhan penyebrangan Merak-Bakauheni.