"Yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam," papar Aswin.
Rencana NII Sumbar melakukan sejumlah teror, salah satunya dengan menyiapkan senjata tajam yang disebut sebagai golok.
Baca juga: Jelang Arus Mudik Lebaran, 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya Antibodi Covid-19
"Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror, yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam disebutkan golok, dan juga mencari para pandai besi."
"Ada pun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," paparnya.
Densus 88 Antiteror Polri menangkap 16 tersangka terori jaringan NII di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/3/2022) lalu.
Baca juga: Kondisi Pandemi Covid-19 Tiap Negara Berbeda, Masyarakat Diimbau Tak ke Luar Negeri Saat Lebaran
Tak lama berselang, Densus menangkap lima tersangka teroris jaringan NII lainnya di Tangerang, Banten, Minggu (3/4/2022).
Para tersangka diduga ingin mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam.
Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.
Baca juga: Dianggap Benarkan Politik Uang, ICW Desak Megawati Copot Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto
Para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i'dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan.
Mereka juga berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan. (Igman Ibrahim)