KKB Papua

Wakil Komandan Perang KKB Wilayah Sorong Tewas Keracunan Air Mineral, Ada Konflik Internal?

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pusara wakil komandan KKB Papua Korneles Aikinggin

WARTAKOTALIVE.COM, PAPUA-- Salah satu petinggi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua Korneles Aikinggin meninggal dunia secara tidak wajar.

Ia menghembuskan nafas terakhir diduga karena keracunan air mineral.

Ironisnya, sampai sekarang tak diketahui dari mana sumber air itu diperoleh dan siapa yang memberikan air itu kepadanya.

Namun dari kasus tersebut, kemungkinan ada konflik internal yang terjadi di KKB Papua.

Diduga ada hal yang saling bertentangan sehingga terjadinya peristiwa itu.

Sebab, tanpa sebab musebab Korneles Aikinggin tiba-tiba keracunan air mineral yang dikonsumsinya.

Baca juga: Satgas Operasi Damai Cartenz Tembak Mati Pimpinan KKB Papua Toni Tabuni, Pernah Bakar Bandara

Baca juga: Kadensus 88 Soal KKB Papua: Lebih Penting Selesaikan Kehendak Merdeka, Bukan Perbuatan Aktualnya

Mengenai peristiwa meninggalnya sosok penting di KKB Papua itu disampaikan pula oleh Juru Bicara OPM, Sebby Sambom.

Dia mengumumkan bahwa salah seorang petinggi di KKB Papua, telah meninggal dunia.

Selama ini sosok tersebut memegang jabatan penting di markas KKB Papua di wilayah Sorong, Provinsi Papua Barat.

Sosok itu bernama Korneles Aikinggin. Ia tewas di markas KKB Papua yang selama ini digunakan untuk pelbagai hal.

Baca juga: Prajurit TNI Tewas Ditembak di Warung Sembako, Sang Istri Tewas Disabet Parang, 2 Anaknya Selamat

Korneles Aikinggin merupakan orang penting yang selama ini ikut terlibat dalam aksi-aksi teror KKB Papua di Sorong.

Kabar kematian tersebut pertama kali disampaikan oleh komandan operasi KKB Papua di Sorong bernama Arnoldus Kocu.

Dalam laporan yang diteruskan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom, Arnoldus Kocu menyebutkan bahwa sang Wakil Komandan Operasi bernama Korneles Aikinggin, telah meninggal dunia.

Korneles ditemukan tewas di markas KKB Papua di Bintuni, Papua Barat pada Minggu 6 Maret 2022.

Namun tidak ada satu pun anggota KKB Papua yang mengetahui penyebab pasti kematian Korneles.

Hal inilah yang menjadi kejanggalan dalam kematian pemegang jabatan penting di KKB Papua tersebut.

Bahkan, keterangan resmi KKB Papua hanya menyebutkan dugaan awal penyebab kematian Korneles.

“Wakil Komandan Batalion, Korneles Aikinggin meninggal dunia, (diduga) keracunan lewat air mineral," kata Arnoldus Kocu.

Hanya saja tidak disebutkan tanda-tanda yang menunjukkan bahwa korban meninggal dunia karena keracunan air mineral.

Tak terungkap pula dari mana sumber air mineral yang disebutkan dikonsumsi oleh Korneles.

Siapa yang membawa air mineral tersebut dan dari mana air mineral itu diperoleh.

Siapa pula yang memberikan air minum tersebut sehingga akhirnya menjadikan korban tewas.

Tak diketahui pula, apakah yang membawa air mineral adalah sesama anggota KKB ataukah ada penyusup.

Namun terungkap bahwa setelah korban ditemukan telah meninggal dunia, Jenazah Korneles langsung dimakankan sehari setelah ditemukan tewas, yakni Senin 7 Maret 2022.

Baca juga: Jenderal Dudung Menangis Sedih saat Gendong Anak Mendiang Sertu Eka, Babinsa yang Dibunuh di Papua

KKB Papua Mengamuk

Insiden penembakan dan pembakaran kembali dilakukan kelompok separatis di Papua.

Kali ini, mereka melakukan teror di Distrik Baya Biru, Kabupaten Intan jaya, Papua, Minggu 20 Maret 2022.

Dilansir dari Antara, insiden penyerangan oleh KKB Papua itu dibenarkan Kapolres Intan Jaya AKBP Abdus Syukur.

Menurutnya, KKB Papua melakukan penyerangan di beberapa lokasi pertambangan di Distrik Baya Biru.

Untungnya aksi teror KKB Papua kali ini tidak menyebabkan jatuhnya korban jiwa.

Tetapi ada kerugian material karena KKB Papua melakukan pembakaran terhadap 15 camp pendulang.

Selain itu, KKB Papua juga melakukan pembakaran terhadap puskesmas dan perumahan guru.

Saat ini Polres Intan Jaya belum bisa melakukan pengiriman personel ke wilayah tersebut karena tidak adanya penerbangan langsung menuju Distrik Baya Biru.

Egianus Kogoya Amcam Tembak Semya Warga Indonesia di Papua

Seakan ingin berbalas pantun, itulah Panglima KKB Papua di Nduga, Egianus Kogoya saat ini.

Pasca anak buahnya tewas ditembak ketika dipergoki sedang memata-matai pos pengamanan di Kago, akhir Maret lalu, Egianus Kogoya seakan murka.

Panglima KKB Papua ini lantas mengancaman akan menembak siap saja warga Indonesia yang dijumpai

Dalam video yang beredar di media sosial, Egianus Kogoya memerintahkan seluruh warga non Papua segera meninggalkan Papua di tahun 2022.

“Tahun 2022, seluruh non Papua segera angkat kaki,” kata Egianus Kogoya dalam video di akun YouTube TPNPBNEWS nwes.

“Musuh utama adalah non Papua di seluruh Tanah Papua yang membawa turun bangunan, membawa turun proyek dan tukang,” tambahnya.

Egianus Kogoya juga meminta seluruh anggotanya yang tersebar di 33 wilayah untuk menembak masyarakat non Papua.

“Saya perintahkan tembak semua. Masyarakat Indonesia adalah musuh utama,” katanya.

Dia akhir pernyataannya, Egianus Kogoya menegaskan ia bakal turun langsung mengusur warga non Papua di Papua.

“Saya akan bergerak,” katanya.

Serang Rumah Warga

Aksi brutal kembali dilakukan kelompok separatis di Papua.

Kali ini, mereka menjadikan warga sipil sebagai sasaran teror.

Insiden pembakaran dan penembakan rumah warga sipil terjadi di Kabupaten Puncak, Papua.

Diduga, aksi itu dilakukan kelompok separatis sebagai balas dendam tewasnya salah satu anggota mereka.

Seperti diketahui, salah satu anggota kelompok separatis bernama Ali Teu Kogoya tewas ditembak aparat, Senin 4 April 2022.

Selain membakar rumah warga, Kelompok Kriminal Bersenjata juga melepas tembakan ke arah perumahan warga yang membuat warga ketakutan.

Akibat tembakan dan pembakaran oleh KKB, warga di Kampung Kimak memilih untuk mengamankan diri ke polres dan koramil di Kota Ilaga.

Hingga Rabu 6 April 2022 malam, personel gabungan TNI-Polri disiagakan di sejumlah titik untuk mengantisipasi Kelompok Kriminal Bersenjata masuk ke Kota Ilaga.

Sebut Markasnya Dibombardir

Panglima kelompok separatis di Papua tiba-tiba mengeluarkan pernyataan mengejutkan.

Dalam pernyataan yang disebarkan di media sosial, panglima kelompok separatis di Papua Egianus Kogoya mengaku markasnya telah diserang dengan bom.

Pernyataan itu turut disebarkan juru bicara KKB Papua, Sebby Sambom.

Adapun Egianus Kogoya menyebut markasnya dihancurkan dengan bom mortir oleh pasukan TNI/Polri.

Egianus Kogoya menuduh TNI/Polri melepaskan 20 bom mortir di wilayah Kabupaten Nduga sejak tanggal 29 Maret 2022.

“Militer dan Polisi Indonesia telah melakukan tembakan bom mortir ke arah markas,” tulis Egianus Kogoya.

Dalam pesannya, Egianus Kogoya mengadu ke PBB hingga Amerika Serikat.

Ia meminta, seluruh dunia memantau situasi terkini di Papua.

“Kepada PBB, juga kepada Pemerintah Australia, Pemerintah Amerika, Pemerintah Negara-Negara Uni Eropa, Afrika, Asia dan Pasifik serta kepada semua pendukung Papua Merdeka di seluruh dunia mohon pantauan situasi terkini di wilayah konflik bersenjata di Papua dan dan lebih khusus wilayah Ndugama,” kata Egianus Kogoya.

Salah satu pentolan KKB Papua paling dicari itu mengaku tak tahu jenis bom apa yang telah ditembakan ke markasnya.

Namun menurutnya, ledakan bom itu telah membuat warga sipil kaget dan ketakutan.

“Jenis bom atau senjata yang mereka TNI/Polri pakai ini jenis apa kami tidak tahu, karena kali ini kami melihat kena rumah langsung meledak dan rumah-rumah terbakar habis,” katanya

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com

Berita Terkini