Berita Nasional

Puan Kesal Merasa Tak Dihargai, Ganjar Janji Akan Sambut Puan Paling Depan Jika Datang ke Jateng

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Rudy menegaskan sifat Puan tersebut mencerminkan belum adanya kedewasaan dalam berpolitik.

"Biar saya dimarahi nggak apa-apa, namun ini harus diluruskan dulu," tambahnya.

Rudy pun mengatakan saat dirinya masih menjabat sebagai Wali Kota Solo dan merangkap sebagai Ketua DPC PDIP, tidak pernah ada kewajiban, bahkan ditugasi menjemput Puan Maharani.

Hal itu lantaran selain bukan tugasnya, dirinya juga tidak pernah diundang untuk menjemput.

"Jadi saya sendiri kadang-kadang Mbak ini piye to (Mbak ini bagaimana sih), wong ini legislatif kok mewajibkan eksekutif jemput, gimana ceritanya," lanjutnya.

Saat ditanya momen apa yang menyiratkan Ganjar Pranowo disebut tak menjemput Puan Maharani, begini kata Rudy.

Yakni saat rakerja di Semarang, saat itu rapat tiga pilar dari legislatif, eksekutif, dan struktur partai.

Namun, dalam rakerja tersebut Ganjar Pranowo, yang merupakan bagian dari pilar eksekutif, tidak diundang.

"Sehingga Ganjar tak hadir, nanti hadir salah, jemput salah, dan tidak ada kewajiban Pak Ganjar jemput, Pak Ganjar pun ngalah," ujarnya.

Berdampak pada PDIP?

Menurut Rudy adanya dinamika politik dengan segala polemiknya terkini tidak terlalu mengkhawatirkan akan berdampak pada PDIP.

Termasuk menuju Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Rudy yakin para kader di daerah yang tersebar di Indonesia terus giat bekerja.

Rudy pun mengibaratkan para kader daerah bak lilin yang menyala, rela dibakar atau kiasan berjuang demi kepentingan orang banyak.

"Kalau PDIP perjuangan nggak khawatir, ini lilin di bawah ini kerja terus, nah elite politik itu jangan sampai memadamkan lilin yang di bawah," ungkap Rudy.

Halaman
123

Berita Terkini