WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan bahwa kegiatan temu warga merupakan upaya jemput bola sekaligus langkah proaktif Polri untuk menghilangkan sumbatan komunikasi dan bisa memerkuat hubungan antara polisi dan warga.
Oleh karena itu, Sigit menginstruksikan seluruh personel kepolisian di level pimpinan untuk tidak enggan dan sungkan menemui masyarakat secara langsung tanpa memandang status sosial ataupun jabatannya.
Instruksi tersebut disampaikan oleh Sigit saat menggelar video conference (Vicon) analisa dan evaluasi kepada seluruh jajaran di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Rabu (12/1/2022).
Bertemu dengan warga menjadi jembatan komunikasi bagi masyarakat yang tak percaya, frustasi dan berpersepsi negatif ke kepolisian.
Baca juga: Kompolnas Apresiasi Langkah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Tangani Pandemi Covid-19
Baca juga: Jenderal Listyo Sigit Tinjau Persiapan Pengamanan Nataru di Puncak Bogor
Baca juga: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Mutasi 7 Kapolda, Dua Orang Mau Pensiun
"Terkait dengan pembinaan dan perbaikan terus kami lakukan untuk meningkatkan dan mengembalikan kepercayaan masyarakat. Karena, Polri betul-betul bisa hadir melaksanakan tugas pokok secara profesional. Kami tidak tidak anti kritik dan perbaiki koreksi-koreksi yang diberikan masyarakat dan betul-betul bisa diperbaiki," kata Sigit.
Selain itu, Sigit menginstruksikan seluruh jajarannya juga untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau pelanggaran.
Sebaliknya, personel kepolisian harus bisa menjadi sosok yang memberikan rasa aman kepada masyarakat.
Ia menyampaikan polisi juga harus mampu menyelesaikan masalah di lapangan, menjadi problem solver, menegakan hukum dengan tegas dan humanis, serta menjadi representasi kehadiran negara di kala masyarakat membutuhkan kehadiran Polri.
BERITA VIDEO: Prakiraan Cuaca Hari Ini Depok Hujan Lebat Disertai Petir
"Dimana Polri harus hadir dan keberpihakan kepada masyarakat yang selama ini membutuhkan adanya nilai keadilan harus terus ditingkatkan. Khususnya responsif terhadap apa yang menjadi kemauan masyarakat," ujar Sigit.
Dalam evaluasi itu, Sigit menekankan kepada seluruh jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi meningkatkan kepercayaan publik yang belakangan ini menurun.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan turun secara langsung ke lapangan untuk mendengarkan aspirasi masyarakat.
Sigit menyatakan aspirasi dan harapan warga yang berkembang kepada institusi Polri adalah masukan dan harapan dari masyarakat untuk menjadikan Korps Bhayangkara sebagai lembaga yang dicintai masyarakat.
Maka dari itu, Sigit meminta kepolisian untuk tidak lelah terus melakukan evaluasi atas segala masukan yang ada.
"Potret dan warna yang disampaikan masyarakat bagaimana menyukai polisi dan tidak menyukai polisi, harapan dan hal-hal yang bisa diwujudkan Polri, hal-hal yang buat Polri dipercaya dan tidak, itu semua kita harus pahami, tinggal bagaimana menguatkan dan membesarkan hal yang meningkatkan kepercayaan. Dan kurangi hal-hal yang mengurangi kepercayaan Polri. Kita harus jaga 400 ribu lebih anggota dan institusi. Ada harapan yang baik jika bertemu dengan polisi," tutup Sigit.