Berita Regional

Menyusul Semeru, Merapi Ikut 'Bergolak', Luncurkan Guguran Awan Panas, Warga Diimbau Waspada

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi: Gunung Merapi

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Masyarakat di sekitar Gunung Merapi dan Semeru diminta untuk siaga seiring peningkatan aktivitas di dua gunung tersebut.

Seperti diketahui, dua gunung berapi aktif di Indonesia, Semeru dan Merapi, masih menunjukkan peningkatan aktivitas sehingga berstatus level III (Siaga). 

Gunung Merapi terpantau meluncurkan Awan Panas Guguran (APG) pada Sabtu (18/12/2021) pukul 16.43 WIB.

Jarak luncur awan panas guguran 2.000 meter ke arah barat daya.

Baca juga: Atas Nama Warga DKI, Anies Kirim 10 Truk Bantuan untuk Korban Erupsi Semeru, Ada Makanan hingga Obat

"Awan panas guguran di Gunung Merapi 18 Desember 2021 pukul 16.43 WIB," ujar Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida dalam laporan tertulis, Sabtu (18/12/2021).

Berdasarkan data BPPTKG awan panas guguran tercatat di seismogram dengan amplitudo 35 mm. Durasi awan panas tercatat 135 detik.

"Teramati tinggi kolom 400 meter condong ke barat. Jarak luncur 2.000 m ke arah barat daya," ungkapnya.

Baca juga: Anies Revisi UMP DKI 2022 Jadi 5,1 persen, Said Iqbal Tebar Pujian, Sebut Anies Pemimpin Cerdas

 Sampai saat ini Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (level III).

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 km ke arah sungai Woro dan sejauh 5 km ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, Dan Putih.

Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi erupsi eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.

Termasuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi dan mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.

Baca juga: Pesan Terakhir dan Lambaian Tangan Misterius Murdi kepada Keluarga sebelum Tragedi Kapal Karam

 Peningkatan aktivitas Gunung Semeru

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) juga menyebutkan adanya luncuran awan panas dari Gunung Api Semeru pada Kamis (16/12/2021) sehingga statusnya menjadi Siaga III.

Dilansir dari laman resmi MAGMA Indonesia, terjadi kenaikan tingkat aktivitas Gunung Api Semeru menjadi Level III (Siaga).

Relawan Human Initiative dalam penanganan bencana erupsi Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada Kamis (9/12/2021). (Istimewa)

PVMBG mencatat terjadi luncuran awan panas pada pukul 09:01 WIB sejauh 4,5 km dari puncak.

Kemudian terjadi luncuran awan panas kedua pada pukul 09:30 yang secara visual tidak teramati karena Gunung Api Semeru tertutup kabut.

Baca juga: Detik-detik Proses Evakuasi Pasutri yang Tewas di Dalam Drum Truk, Terkubur Lahar Panas Semeru

Luncuran awan panas ketiga adalah sejauh 4,5 km dari puncak pada pukul 15:42 WIB.

Dari data ini, aktivitas awan panas guguran masih berpotensi terjadi karena adanya endapan aliran lava dengan panjang aliran sekitar 2 km dari pusat erupsi.

Aliran lava tersebut masih belum stabil dan berpotensi longsor terutama di bagian ujung aliran, sehingga bisa mengakibatkan awan panas guguran.

 Masyarakat diminta ikuti imbauan PVMBG Selain berpotensi terjadi awan panas, potensi aliran lahar juga masih tinggi mengingat curah hujan yang cukup tinggi di Gunung Api Semeru, terkait data BMKG yang memperkirakan musim hujan masih berlangsung selama 3 bulan ke depan.

Secondary explosion juga berpotensi terjadi di sepanjang aliran sungai apabila luncuran awan panas masuk atau kontak dengan air sungai.

Untuk itu, masyarakat, pengunjung, dan wisatawan di wilayah sekitar diharapkan mengikuti beberapa imbauan berikut:

Baca juga: Update Dugaan Pelecehan Mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta, Pihak Kampus Non-aktifkan Dosen

Mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan oleh Badan Geologi melalui Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.

Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).

Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.

Tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu.

Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.

Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

Masyarakat diminta untuk tidak terpancing oleh berita-berita tidak bertanggungjawab mengenai aktivitas Gunung Api Semeru. M

engikuti arahan dari Instansi yang berwenang, yakni Badan Geologi yang akan terus melakukan koordinasi dengan BNPB dan K/L, Pemda, dan instansi terkait lainnya.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma, Faqihah Muharroroh Itsnaini | Editor: Gloria Setyvani Putri, Nabilla Tashandra)


Berita Terkini