pandemi Covid19

Pemerintah DKI Diminta Siagakan Tempat Tidur dan Testing untuk Hadapi Varian Omicron

Penulis: Fitriyandi Al Fajri
Editor: LilisSetyaningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Fraksi PSI Idris Ahmad meminta Pemprov DKI siapkan tempat tidur dan testing untuk menghadapi varian mutasi Omicron.

WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Pemerintah DKI Jakarta diminta menyiagakan tempat tidur dan testing untuk menghadapi varian mutasi Omicron.

Virus ini dianggap cukup berbahaya, sekalipun bagi orang yang sudah divaksin Covid-19.

Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Idris Ahmad meminta Pemprov DKI Jakarta mempersiapkan tambahan fasilitas medis untuk menghadapi potensi lonjakan kasus Covid-19 karena kemunculan varian Omicron.

“Pemprov DKI tidak boleh lengah mengantisipasi potensi lonjakan kasus karena varian baru. Belum lagi kita akan memasuki libur akhir tahun,” kata Idris berdasarkan keterangannya pada Jumat (3/12/2021).

Baca juga: Ini yang Harus dilakukan Bila Terpaksa Berada di Kerumunan untuk Hindari Penularan Covid-19

Baca juga: Kelurahan Kebon Kacang Gelar Vaksinasi Covid-19 Berkerjasama dengan RSUD Tanah Abang

Idris meminta, jumlah tempat tidur isolasi serta ICU bagi penderita Covid-19 yang sempat berkurang akibat turunnya kasus agar kembali ditingkatkan.

Saat ini, kapasitas ruang isolasi yang dimiliki sekitar 4.100 tempat tidur, dan angka ini jauh berkurang dari 11.500 pada bulan Juni-Juli lalu.

“Sedangkan kapasitas ruang ICU kita sekitar 670 tempat tidur, dan ini juga berkurang dari angka 1.600 pada Juni-Juli,” ujarnya.

Baca juga: Kurangnya Perawatan Selama pandemi Sebabkan kulit Jadi lebih kering, sensitif dan mudah berjerawat

Idris juga menekankan pentingnya peningkatan kapasitas tes harian saat terjadi lonjakan kasus. Kata dia, jumlah tes harian saat ini berkisar di angka 12.000-15.000 tes, jauh berkurang dari jumlah tes harian pada Juni-Juli, yang mencapai 22.000-30.000 tes.

Selain itu Idris meminta upaya-upaya lain seperti pembatasan mobilisasi, pencarian kasus baru dan sosialisasi protokol kesehatan tetap menjadi strategi yang konsisten dilakukan. “Kami ingatkan agar Pemprov dapat belajar dari pengalaman sebelumnya karena ini adalah masalah nyawa,” ucapnya. (faf)

Berita Terkini