Dia pun tidak kuasa menahan air mata seusai tiba di lobi gedung Bareskrim Polri.
Tak hanya istri Anung Al-Hamat, dua keluarga teroris JI lainnya, yaitu Ahmad Farid Okbah dan Ahmad Zain An-Najah, juga turut hadir. Keluarga Farid Okbah diwakili oleh anak laki-lakinya.
Sementara, keluarga Ahmad Zain An-Najah diwakili oleh sang istri.
Ketiga keluarga teroris JI itu datang didampingi oleh tim kuasa hukum sekitar lima orang di Mabes Polri, Jakarta Selatan.
Ismar Syafruddin menyampaikan kedatangan ketiga pihak keluarga tersangka teroris JI, untuk mengetahui keberadaan kepala keluarganya yang kini masih misteri.
"Kami datang ke Mabes Polri sebagai suatu usaha kami bagaimana bisa mengetahui tentang keadaan klien kami, keluarga dari para ibu-ibu ini."
"Karena sampai sekarang kami tidak mendapatkan akses sama sekali untuk melakukan pendampingan hukum," kata Ismar saat dikonfirmasi, Kamis (18/11/2021).
Padahal, kata Ismar, pendampingan hukum merupakan hak setiap tersangka yang harus diberikan oleh penegak hukum.
Karena itu, kedatangannya untuk mencari keberadaan ketiga tersangka teroris pasca-penangkapan.
"Ini salah satu usaha kami seperti ini. Kami ke mana lagi?"
"Kami harus terus mencari dan berusaha semaksimal mungkin, karena saya menghawatirkan beliau sudah tidak ada."
"Tapi kita percaya kepada teman-teman Mabes Polri, mudah-mudahan bisa profesional, apalagi temen-temen dari Densus 88 yang saat ini menangani kasus ini," ucapnya.
Ia juga berupaya untuk bertemu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo atau Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto.
Apalagi, ketiganya kini telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan kasus terorisme.
"Ada apa kok sampai sekarang ini kok belum ada kepastian, di mana mereka?"
"Apalagi beliau sekarang sudah ditersangkakan kalau enggak salah."
"Kok bisa jadi tersangka? Kan kita belum dampingi."
"Nah, ini yang menjadi keprihatinan kami."
"Kalau bisa kami bisa bertemu dengan Kapolri, atau minimal dengan Pak Kabareskrim yang membawahi tentang penyidikan," harapnya. (Igman Ibrahim)