Olimpiade Tokyo 2020

Greysia, Apriyani, dan Eko Yuli Ungkap Perjuangan Keras Mereka Sebelum Berlaga di Olimpiade Tokyo

Penulis: Abdul Majid
Editor: Sigit Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu saat mengikuti talk show yang diadakan Kemenpan RB.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, sukses meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia mengatakan bahwa banyak pengorbanan yang harus dilalui untuk mendapatkan pencapaian tertinggi dalam kariernya.

Salah satu pengorbanannya yaitu harus rela berpisah dengan suami dan keluarga guna fokus pada persiapan Olimpiade di Pelatnas Cipayung.

Belum lagi adanya pandemi Covid-19 membuat mereka harus menjalani protokol kesehatan ketat saat hendak bertemu.

"Saya rasa, komitmen ini bukan datang dari diri saya sendiri, tetapi juga dari suami dan keluarga," kata Greysia dalam talk show yang diadakan Kemenpan RB, Kamis (19/8/2021).

"Mereka membiarkan istri atau anaknya atau adiknya ini tinggal di asrama untuk fokus ke Olimpiade Tokyo 2020," ujar Greysia.

“Jadi komitmen itu bukan hanya dari saya, tetapi juga keluarga saya. Di masa pandemi Covid-19 ini juga membuat kami harus menjalani protokol kesehatan secara ketat. Saat mau bertemu suami atau keluarga, harus lakukan protokol kesehatan seperti diswab dulu. Itu pengorbanannya,” tutur Greysia.

Baca juga: Eko Yuli Irawan Jalani Karantina 8 Hari Sebelum Dibolehkan Pulang ke Rumah dan Bertemu Keluarganya

Baca juga: Eko Yuli Irawan Bagikan Pengalaman Karantina 8 Hari Sepulang dari Olimpiade

Baca juga: Lifter Eko Yuli Irawan Telepon Keluarga & Live Instagram untuk Hilangkan Rasa Bosan Selama Karantina

Sementara itu, bagi Apriyani  dirinya hanya fokus kepada latihan yang diberikan pelatih saat menjalani persiapan.

"Perbedaannya kak Greysia kan sudah berkeluarga. Kalau saya, kan tinggal di asrama, jadi memang benar-benar disiapkan dari pelatih untuk pelatihan, gizinya, dan apapun itu. Sudah disiapkan dengan matang sebelum berangkat ke Olimpiade. Jadi komitmen itu lah yang kita pegang teguh sebelum berangkat ke Olimpiade Tokyo 2020," kata Apriyani.

Senada dengan Greysia, lifter Eko Yuli Irawan juga menceritakan bagaimana dirinya harus fokus menjalani persiapan dan jauh dari keluarga.

Hingga akhirnya, buah dari perjuangan keras Eko Yuli selama menjalani persiapan pun terbayarkan dengan torehan medali perak di Olimpiade Tokyo 2020.

"Suka dukanya hampir sama. Dukanya persiapan yang luar biasa, karena Olimpiade itu tidak main-main. Apalagi, kami ada target medali. Jadi, target harus maksimal apa pun itu," kata Eko.

"Dari awal, kami jauh dari keluarga. Terus di asrama. Kami tidak seperti teman-teman lain yang bisa kumpul-kumpul, karena siang latihan malam harus istirahat begitu terus setiap harinya,” ujar Eko.

Olimpiade Tokyo 2020 menjadi Olimpiade keempat bagi Eko.

Di Olimpiade 2008, Eko dapat medali perunggu.

Pada Olimpiade 2012, Eko raih medali perunggu.

Saat Olimpiade 2016 dan Olimpiade 2020, Eko dapat medali perak.

Kini, Eko masih memendam ambisi untuk mendapatkan medali emas di Olimpiade Paris 2024.

Sulit Tidur

Selain itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, menyeritakan pengalamannya saat tampil di Olimpiade Tokyo 2020.

Kali ini mereka bercerita kondisi malam hari sebelum mereka tampil di laga final Olimpiade Tokyo 2020menghadapi wakil China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Saat hendak tidur malam, Apriyani mengaku terus memikirkan pertandingan final itu.

Tetapi hal itu bisa dia redam setelah mendapatkan masukan dari Greysia.

“Jadi setelah selesai semifinal, saya dan kak Greys (Greysia Polii) ngobrol malam sebelum tidur. Saya tidak enak tidur dan diminta untuk tidak usah banyak pikiran," kata Apriyani.

"Kita tidur enak saja. Berdoa. Terus, siapkan masing-masing seperti yang telah disiapkan. Besok harus seperti apa. Jadi, jangan pikir banyak. Akhinya, kita bisa tidur enak," ujar Apriyani.

Apriyani mengaku bahwa dirinya tetap dihantui rasa ketegangan pada keesokan harinya.

Baca juga: Terima Bonus Rp5,5 Miliar dari Jokowi, akan Dipakai oleh Greysia Polii/Apriyani Rahayu untuk Ini

Baca juga: Nonton Drama Korea Jadi Refreshing Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Sebelum Bertanding

Baca juga: Bupati Tangerang Membebaskan Pajak Rumah ke Greysia Polii dan Apriyani Rahayu Seumur Hidup

Tetapi untung, Greysia kembali memberikan motivasi dan menghibur Apriyani, sehingga bisa menjaga mentalnya.

"Setelah besoknya berangkat, kak Greys melihat mimik saya kayak tidak ada rileksnya. Kak Greys bilang, gimana kalau saat menang, kita buat joget tik tok kayak gini. Dari situ, saya tertawa," ujar Apriyani.

"Jadi lebih enjoy lagi. Tidak mikirin banget. Ini kan cuma buat bercanda saja, jadi sampai lapangan kita tetap senyum,” ucap Apriyani.

Greysia yang sudah menjalani dua kali Olimpiade sebelumnya memang punya pengalaman dari Apriyani.

Oleh karena itu, Apriyani mencoba rileks dan menularkan hal yang sama kepada Apriyani.

Bahkan saat pertandingan final mau dimulai, Greysia kembali menyemangati Apriyani.

“Katanya kalau main di Olimpiade itu tegangnya luar biasa. Nah, kami jalani seperti apa yang Apriyani bilang. Kami rileks saja. Jadi kalau mulai tegang sedikit ya kita bercanda saja,” kata Greysia.

“Sebelum main 10 menit lagi jalan ke lapangan. Itu saya mulai bakar semangat ke Apriyani. Lu nggak mau kalah kan sama tuh China. Ya sudah kalau tidak mau kalah, sikat. Jadi kita benar-benar tidak ada pikiran berat yang kita pikiran bangun motivasi yang simpel-simpel saja,” jelas Greysia.

Berita Terkini