Info DPDR Kota Bogor

DPRD Kota Bogor Bahas KUA/PPAS Tahun 2022, Pembangunan Gedung Sekolah Tidak Diusulkan

Editor: Ichwan Chasani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, S.Hut. M.Si.

"Agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat, tanpa mengabaikan program strategis yang telah diusulkan," pinta Atang.

Sementara itu, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan rancangan KUA/PPAS Kota Bogor tahun anggaran 2022 yang disampaikan kepada DPRD tersebut, disusun berdasarkan arahan dari pemerintah pusat.

"Pemerintah pusat memberikan arahan, APBD tahun anggaran 2022 masih terdampak dan fokus pada penanggulangan Covid-19, baik dari sisi pendapatan maupun dari sisi belanja," kata Bima Arya.

Menurut Bima Arya, Kota Bogor dalam menyusun rancangan KUA/PPAS tahun 2022, fokus pada adaptif dan tanggap terhadap Covid-19. "Adaptif, artinya menyesuaikan pendapatan yang terdampak pandemi dan tanggap dalam penanganan Covid-19," ujarnya.

Bima Arya juga menjelaskan, bahwa pada rancangan target pendapatan Kota Bogor tahun 2022 sebesar Rp2,1 triliun, terdiri dari Rp1,2 triliun pendapatan asli daerah (PAD) dan Rp 858 miliar bersumber dari dana alokasi umum dan dana bagi hasil (DAU dan DBH).

Pendapatan dari dana alokasi khusus (DAK) dan bantuan keuangan provinsi, kata Bima, masih dikoordinasikan lanjut dengan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pada sisi rancangan target belanja, Bima menjelaskan, rancangan target belanja Kota Bogor tahun anggaran 2022 sebesar Rp 3,4 triliun.

Dari total rancangan target belanja tersebut, Rp 44 miliar direncanakan untuk anggaran kuratif dan rehabilitatif penanganan Covid-19, salah satunya adalah penyediaan fasilitas isolasi.

Pemerintah Kota Bogor, sambung Bima, juga merencanakan belanja untuk prioritas lain, yakni pembangunan GOR Kecamatan yang terintegrasi dengan pusat kuliner sebesar Rp18 miliar.

Sasarannya untuk mendorong aktivitas olahraga sekaligus mendorong perekonomian warga. Rencana penataan Kawasan Batutulis, yakni pembebasan lahan dengan alokasi sebesar Rp 5,3 miliar.

"Tujuannya untuk mendorong pariwisata budaya dan sejarah yang menjadi identitas Kota Bogor. Pariwisata ini diharapkan dapat berkontribusi terhadap perekonomian warga,” kata Bima.

Rencana belanja lainnya adalah, melanjutkan pembangunan Masjid Agung Kota Bogor  sebesar Rp 52 miliar, pembebasan lahan dan pembangunan jalan R3 Rp 42 miliar, serta pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah sebesar Rp12 miliar.

Selain itu, menurut Bima Arya, Kota Bogor juga merencanakan pembiayaan yakni penyertaan modal berupa saham kepada PT Bank BJB untuk pengembangan kapasitas usaha dan struktur permodalan, sehingga ke depannya diharapkan PT Bank BJB dapat mendukung implementasi transaksi digital di Kota Bogor.

“Pemerintah Kota Bogor,  juga masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk mendukung rencana perluasan fasilitas RSUD Kota Bogor dan perbaikan jembatan di Jalan Otista yang menjadi pusat persoalan kemacetan di Kota Bogor,” ungkapnya. (*)

Berita Terkini