WARTAKOTALIVE.COM, KOJA-- Lonjakan kasus kasus positif Covid-19 di wilayah DKI Jakarta membuat kebutuhan akan tabung oksigen sebagai alat bantu pernafasan banyak diburu oleh warga.
Sejumlah toko penjualan tabung oksigen maupun isi ulang diserbu warga.
Salah satunya Chiko Jaya, toko kesehatan yang berada di Jalan Plumpang Semper, Koja, Jakarta Utara.
Pemilik toko, Arios Aritonang menceritakan bahwa permintaan akan isi ulang oksige meningkat sejak dua minggu lalu, seiring melonjaknya jumlah kasus Covid-19.
Baca juga: Perjuangan Wahyu Dapatkan Tabung Oksigen Untuk Keluarganya yang Terpapar Covid-19
Baca juga: Satgas Covid-19 Sarankan Setiap RW Punya Tabung Oksigen
“Jauh lebih banyak peningkatannya, berapa ratus persen,” ucap Arios, di lokasi, Jumat (2/7/2021).
Para pembeli tabung oksigen maupun sekadar untuk isi ulang kerap datang silih berganti demi mendapatkan pasokan. Seperti halnya pada hari ini dimana satu per satu orang datang ke tokonya.
“Saya kalau dikatakan per harinya itu 10 kubik, sekarang ini 100 kubik,” ungkapnya.
Pembeli yang datang mengunjungi toko tersebut tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta Utara saja tapi juga dari daerah-daerah penyangga ibukota seperti Bekasi, Tangerang hingga Bogor.
Baca juga: Demi Istri Tercinta Tengah Terpapar Covid-19, Dadang Muter-muter Cari Tabung Gas Oksigen di Depok
Baca juga: Anies Diserang setelah Surat Permintaan Sumbangan ke Dubes Viral, Ariza: Kami ini Kota Kolaborasi
Meski permintaan melonjak drastis, hal itu tidak serta membuat harga dari isi ulang oksigen ikut-ikutan meningkat. Menurutnya saat ini harga yang ditawarkan masih normal.
“Empat tahun di sini tidak pernah naik, jadi satu kubik (harganya) Rp 30 ribu, satu setengah (kubik) Rp 40 ribu dan dua kubik Rp 50 ribu, ini harga isi ulang,” katanya.
Arios menambahkan saat ini dirinya tidak lagi menjual tabung oksigen seperti biasanya. Hal itu terjadi karena sulitnya memperoleh barang dan sekalipun ada, harganya sudah naik drastis.
“Tabung sekarang barangnya lagi kosong. Kalau di online Rp 3-4 juta. Padahal dua minggu lalu masih jual Rp 950 ribu,” ucapnya.
Baca juga: Terungkap, Begini Kronologi Video Viral Oknum Pungli Mikrolockdown di Kebon Jeruk
Sementara itu seorang warga, Adi Setiawan mengaku kesulitan mencari tempat pengisian tabung oksigen. Sebelumnya ia sempat keliling sekitar wilayah Koja demi kebutuhannya itu.
"Sangat susah (nyari oksigen). Ini udah keliling, nemu dua lapak. Akhirnya di sini (Chiko Jaya)," kata Adi.
Adi menambahkan dirinya sangat membutuhkan tabung oksigen untuk diberikan kepada anggota keluarganya yang mengalami kesulitan bernafas.
"Ini buat keluarga, ada yang sesak nafas," ucap Adi.
Polda Metro bentuk tim khusus
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus memastikan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk mengantisipasi penimbunan atau adanya pelaku yang sengaja menimbun dan menaikkan harga tabung oksigen.
Tim khusus itu katanya bertugas mengawasi peredaran tabung oksigen di tengah masyarakat.
"Sudah dibentuk tim untuk mengawasi mereka semuanya, jangan sampai menghhambat atau coba-coba menimbun," kata Yusri di Mapolda Metro Jaya, Kebayoran baru, Jakarta Selatan pada Kamis (1/7/2021).
Ia juga memastikan tidak akan segan-segan menindak para pelaku yang mencari keuntungan dalam hal tabung oksigen ini.
"Kita tegas soal ini dan tolong yang coba bermain-main soal ini, akan kami akan proses saat kami temukan. Kami akan lakukan tindakan yang tegas kepada mereka semua," kata Yusri.
Baca juga: Roda Depan Tiba-tiba Terkunci, Mobil Toyota Fortuner Terguling di Jalan Benyamin Sueb
Yusri mengakui belakangan ini permintaan tabung oksigen melonjak di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
Hal tersebut, katanya lantaran kepanikan masyarakat terkait kelangkaan tabung oksigen.
"Memang ada peningkatan permintaan karena kita ketahui bersama beberapa rujukan rumah sakit rujukan Covid BOR-nya cukup tinggi," kata Yusri.
Menurutnya permintaan tabung oksigen saat ini bersumber dari rumah sakit dan perorangan.
Baca juga: Buka TPU Karaba, Pemkot Depok Pastikan Ketersediaan Lahan Makam Khusus Pasien Covid-19 Aman
"Banyak masyarakat yang ingin memiliki tabung oksigen lantaran panik menghadapi situasi pandemi saat ini," katanya.
Karena permintaan dari perorangan cukup banyak, katanya di toko-toko merasa kehabisan.
Untuk itu, Polda Metro Jaya mengimbau agar masyarakat tidak ada yang panik dan berebut untuk membeli tabung oksigen.
"Kami mengimbau sebaiknya tidak usah panik untuk menyimpan sendiri tabung oksigen. Sehingga ini mengurangi stok yang ada di toko-toko yang biasa dibeli secara perorangan," kata Yusri.
Baca juga: HUT Bhayangkara ke-75, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Paparkan Capaian Kinerja Polri
Diberitakan sebelumnya, Direktur Reskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Auliansyah Lubis mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan produsen tabung oksigen medical, dalam menyikapi isu kelangkaan oksigen medical yang beredar di tengah masyarakat.
Hal itu dikatakan Auliansyah di Mapolda Metro Jaya, Rabu (30/6/2021).
"Direktorat Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akan terus berkoordinasi dengan para produsen tabung oksigen secara lebih intens. Mengenai beragam hal mulai dari kapasitas produsen untuk mendistribusikan kepada distributor baik ke rumah sakit atau ke retail, akan kami monitor," kata Auliansyah.
Auliansyah juga mengimbau masyarakat agar tidak bermain kotor sehingga mengakibatkan kelangkaan tabung oksigen di pasaran.
"Jangan sampai bermain-main untuk mencoba menyimpan atau mencoba menaikan harga. Kami akan pantau, apabila ditemukan di lapangan, maka akan kami lakukan penindakan," ungkap Auliansyah.
"Jadi jika di toko atau retail atau perorangan yang membeli banyak dan mencari keuntungan, kami akan menindak," katanya.