Pendidikan

Adab Berhubungan Suami Istri, Dilengkapi dengan Doa Saat Hubungan Intim dalam Islam

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi - adab berhubungan badan suami istri dan doanya dalam agama Islam

Penjelasan mengenai anjuran untuk melakukan foreplay terlebih dahulu ini ada dalam beberapa hadist.

Satu di antaranya yakni ketika Jabir radhiyallahu ‘anhu menikah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya padanya: 

« هَلْ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا. فَقُلْتُ تَزَوَّجْتُ ثَيِّبًا . فَقَالَ هَلاَّ تَزَوَّجْتَ بِكْرًا تُلاَعِبُهَا وَتُلاَعِبُكَ

Artinya: “Apakah engkau menikahi gadis (perawan) atau janda?” “Aku menikahi janda”, jawab Jabir. “Kenapa engkau tidak menikahi gadis saja karena engkau bisa bercumbu dengannya dan juga sebaliknya ia bisa bercumbu mesra denganmu?” (HR. Bukhari dan Muslim).

- Membaca Berhubungan Badan dan Artinya Sebelum Berhubungan Intim dengan Pasangan

Langkah selanjutnya yang dianjurkan adalah membaca doa berhubungan badan dan artinya alias doa berhubungan intim suami istri sebagaimana yang dianjurkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Adapun doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah:

Bismillah, allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa.

Hal ini didasarkan pada hadist dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَأْتِىَ أَهْلَهُ فَقَالَ بِاسْمِ اللَّهِ ، اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ ، وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا . فَإِنَّهُ إِنْ يُقَدَّرْ بَيْنَهُمَا وَلَدٌ فِى ذَلِكَ لَمْ يَضُرُّهُ شَيْطَانٌ أَبَدًا

Artinya: “Jika salah seorang dari kalian (yaitu suami) ingin berhubungan intim dengan istrinya, lalu ia membaca do’a: [Bismillah Allahumma jannibnaasy syaithoona wa jannibisy syaithoona maa rozaqtanaa],

“Dengan (menyebut) nama Allah, ya Allah jauhkanlah kami dari (gangguan) setan dan jauhkanlah setan dari rezki yang Engkau anugerahkan kepada kami”, kemudian jika Allah menakdirkan (lahirnya) anak dari hubungan intim  tersebut, maka setan tidak akan bisa mencelakakan anak tersebut selamanya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

- Tidak Menyetubuhi Istri di Dubur alias Anal

Anal sex dalam hubungan badan suami istri adalah terlarang alias haram !

Perlu diperhatikan bagi pasangan suami istri bahwa sebenarnya diberikan kebebasan soal urusan 'gaya' dalam bersenggama.

Mulai dari posisi misionari yang populer, hingga doggy stlye.

Penjelasan mengenai hal ini ada dalam Alquran.

Allah Ta’ala berfirman,

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ

Artinya: “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS. Al Baqarah: 223)

Adapula penjelasan lain dari hadist dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

كَانَتِ الْيَهُودُ تَقُولُ إِذَا جَامَعَهَا مِنْ وَرَائِهَا جَاءَ الْوَلَدُ أَحْوَلَ

Artinya: “Dahulu orang-orang Yahudi berkata jika menyetubuhi istrinya dari arah belakang, maka mata anak yang nantinya lahir bisa juling.”

Lalu turunlah firman Allah SWT  yang berbunyi: 

نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّى شِئْتُمْ

Artinya: “Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki.” (QS. Al-Baqarah: 223) (HR. Bukhari& Muslim)

Lalu dalam riwayat lain disebutkan penjelasan sebagai berikut: 

مُقْبِلَةً وَمُدْبِرَةً مَا كَانَ فِي الفَرْجِ

Artinya: “Terserah mau dari arah depan atau belakang selama di kemaluan.” (HR. Ath-Thohawi)

Namun satu yang diharamkan alias dilarang dengan sangat adalah menyetubuhi istri dari anal alias tidak pada kemaluan sang istri. 

Terdapat banyak penjelasan mengenai hal ini.  

Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang namanya ladang (tempat bercocok tanam) pada wanita adalah di kemaluannya yaitu tempat mani bersemai untuk mendapatkan keturunan. Ini adalah dalil bolehnya menyetubuhi istri di kemaluannya, terserah dari arah depan, belakang atau istri dibalikkan.” (Syarh Shahih Muslim, 10: 6)

Hadits yang mendasari larangan hubungan intim lewat dubur (seks anal) adalah sabda Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu,

مَلْعُونٌ مَنْ أَتَى امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا

Artinya: “Benar-benar terlaknat orang yang menyetubuhi istrinya di duburnya.” (HR. Ahmad, 2: 479. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits tersebut hasan)

Dalam hadits lainya disebutkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ أَتَى حَائِضًا أَوِ امْرَأَةً فِى دُبُرِهَا أَوْ كَاهِنًا فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ -صلى الله عليه وسلم-

Artinya “Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.” (HR. Tirmidzi)

Penjelasan lengkap mengenai adab hubungan intim suami istri ini dapat dilihat di link ini

Semoga bermanfaat ya Sobat Tribun Pontianak sekalian. 


Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul DOA Berhubungan Badan dan Artinya Lengkap, Cek Juga Adab Berhubungan Intim Suami Istri Sesuai Sunnah

Berita Terkini