WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pernah dicap kafir karena memasuki gereja hingga dinilai tidak bisa membaca dalil, Gus Miftah rupanya teguh dalam pendiriannya.
Pria yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman itu tidak terusik dengan isu yang beredar.
Sebagai ulama, dirinya fokus menyebarkan kebaikan yang diajarkan dalam agama Islam, termasuk mengislamkan non muslim untuk menjadi mualaf.
Hal tersebut seperti yang terlihat dalam status instagramnya @gusmiftah; pada Rabu (26/8/2021) malam.
Dalam postingannya, Pimpinan Pondok Pesantren Ora Aji Sleman, Yogyakarta itu terlihat tengah bersama seorang pemuda yang menganut ajaran atheis.
Pemuda yang berasal dari Berlin, Jerman itu katanya sengaja bertemu dengannya untuk belajar agama Islam.
Termasuk mengucapkan dua kalimat syahadat sebagai bentuk kesaksian sebagai umat muslim.
Baca juga: Warga Keluhkan Kehadiran Pengunjung Eksklusif di Ragunan, Bebas Masuk Kandang & Kasih Makan Jerapah
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, nih aku di apartemen ada tamu dari Berlin. Dari Berlin ya bro?," tanya Gus Miftah kepada seorang pemuda di sampingnya.
"Iya dari Berlin," balas pemuda itu.
"Dia atheis dan sedang belajar Islam, saya pengen tahu, namanya siapa?," tanya Gus Miftah terbata mengeja nama lengkap pemuda bernama Alang itu.
"Kalau dibaca langsung?," ujarnya menggoda.
"Nanti belajar bisa," balas Alang sembari tertawa.
Baca juga: Ramai Isu Diganjal PDIP Sebagai Capres 2024, Ganjar Pranowo Pernah Bilang Tak Ada yang Ditakutinya
Keduanya pun tergelak mengetahui sulitnya menyebutkan nama lengkap Alang Heinrich.
"Aku nanti belajar bisa, dia belajar agama Islam smaa aku dan aku belajar bahasa Jerman dari Alang. Tengkiu Alang ya," ujar Gus Miftah.
Melengkapi postingannya, Gus Miftah meyakini akan mengislamkan Alang dalam waktu dekat.
Alang pun diungkapkannya akan bertemu dan belajar mengaji dengan Gus Hayid hari ini, Kamis (27/5/2021).
"Atheis From Berlin @alang.heinrich belajar Islam, dan Alhamdulillah sebentar lagi syahadat.....," tulis Gus Miftah.
"Coba yang bisa eja namanya dengan benar diketik di kolom komentar.. Besok belajar Ngaji sama gus @gushayid80," tambahnya.
Gus Miftah Dianggap Salah Baca Dalil
Sosok Gus Miftah menjadi pembicaraan hangat setelah video ceramahnya di Gereja Bethel Indonesia (GBI) Amanat Agung di Penjaringan, Jakarta Utara viral di media sosial.
Beberapa pihak kemudian menjelaskan tentang hukum berceramah di gereja.
Gus Miftah pun memberikan penjelasan dengan membacakan isi kutipan dalil dari kitab Al-Mausuah Al-Fiqhiyyah Kuwait.
Kitab ini berisi tentang ensklopedia persoalan fikih dari berbagai mahzab.
Namun, lagi-lagi apa yang dilakukan Gus Miftah kembali menjadi sorotan.
Kali ini, cara membawa dalil dari Gus Miftah yang dipersoalkan.
seorang santri bernama Khoerul Samsuri pun menganalisa bacaan dalil dari Gus Miftah.
Melalui akun YouTube KS Calon Mubaligh, Khoerul Samsuri mengkritisi sejumlah kesalahan Gus Miftah dalam membacakan dalil berbahasa Arab itu.
Di dalam deskripsinya, santri Pondok Pesantren Nurul Huda Cianjur ini menulis: Gus Miftah tidak bisa baca tulisan arab.. gak bisa nahu sorof
Namun, ia kemudian melaporkan bahwa konten yang dibuatnya itu dihapus oleh pihak Youtube.
Padahal, video tersebut telah ditonton ratusan ribu kali.
Baca juga: Gibran Rakabuming Larang Orang Mudik ke Solo, tapi Kalau Tujuannya Berwisata Boleh-boleh Saja
"Bahwa video saya yang baru diupload yang alhamdulillah tembus 140 ribu penonton tentang gus itu yang menceritakan dalil yang belepotan itu," ujar Khoerul melalui video yang beredar, dilihat pada Kamis (6/5/2021).
Lantaran videonya viral, Khoerul Samsuri mengungkapkan video itu dilaporkan oleh seseorang melanggar hak cipta ke YouTube.
"Yang bikin lucu, video saya itu dilaporkan dan dituduh melanggar hak cipta. Nggak papa. meskipun channel saya dibanned juga nggak apapa," ungkapnya
Menurut Khoerul Samsuri, Gus Miftah membacakan dalil itu belepotan.
"Yang harusnya dibaca dhommah, dibaca kasrah. Yang harusnya dibaca fathah dibaca kasrah. Pokoknya ngawur itu ya. Bukannya saya sok pintar. Menurut pandangan ilmu nahwu uda salah itu,” lanjut Khoerul Samsuri.
Dalam video itu, Khoerul Samsuri juga memberi pesan agar umat Islam harus pintar mencari guru.
Baca juga: Orang Tak Percaya Corona Malah Jadi Duta Prokes, dokter Tompi Heran: Gue Berasa Jadi Bloon
Baca juga: Musni Umar sebut Partai Ummat Hebat dan Menarik, Singgung Sosok Amien Rais hingga Satrio Piningit
"Saya kasih tahu aja kepada kalian semua bahwa kita harus pinter memilih ulama atau ustaz. jangan asal-asalan pokoknya," pesan Khoerul Samsuri
Ia pun tak mengerti kenapa video yang diunggahnya itu dihapus.
"Mungkin gara-gara dia malu atau gimana ya. Mungkin saya seorang santri yang ilmunya fakir, dan dia seorang gus yang ilmunya tinggi. Mungkin saya sadar diri aja lah ya," ungkapnya