WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengangkat tema Jakarta Bangkit dalam Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-494 yang jatuh pada 22 Juni 2021.
Tema ini diangkat sebagai harapan, kondisi Jakarta akan kembali normal setelah diterpa pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 silam.
Menurut Anies, tema ini juga diangkat sebagai lanjutan dari perayaan HUT Kota Jakarta pada tahun sebelumnya.
Baca juga: Pencanangan HUT DKI Jakarta di Jaksel Dipusatkan di RPTRA Lenteng Agung, Dibuka Anies Baswedan
Pada HUT ke-493 di tahun 2020, Anies mengangkat tema Jakarta Tangguh, yang artinya penduduk Jakarta mampu bertahan menghadapi pandemi Covid-19.
“Pada tahun lalu kita dalam masa ujian yang relatif tantangannya baru," ujarnya, Senin (24/5/2021).
"Jakarta pernah mengalami berbagai bencana tapi wabah seperti kemarin itu baru sekarang," imbuhnya.
"Jadi karena itu kami tangguh di dalam melewati masa yang penuh tantangan itu,” lanjut Anies saat jumpa pers pencanangan HUT Jakarta ke-494 yang dikutip melalui akun YouTube Pemprov DKI.
Anies mengatakan, pada tahun sebelumnya seluruh aktivitas di Jakarta cenderung landai karena adanya pembatasan kegiatan demi menghindari penularan Covid-19.
Baca juga: Kampung Akuarium Jadi Lokasi Pencanangan HUT DKI Jakarta di Jakarta Utara
Dampaknya, mayoritas kegiatan perekonomian menjadi lesu, kegiatan sosial dan kebudayaan di masyarakat juga berkurang.
“Kalau diilustrasikan seperti sesuatu turun ke bawah. Bayangannya, begitu turun karena kondisi akibat tantangan kesehatan, di tahun ini kita membayangkan sebagai tahun di mana kita mulai bangkit ke depan,” jelas Anies.
“Kegiatan perekonomian kembali meningkat, aktivitas sosial kembali meninggi dan aktivitas kebudayan kembali bermunculan,” tambah Anies.
Anies optimistis Jakarta bakal bangkit karena pandemi Covid-19 karena adanya program vaksinasi yang digagas pemerintah pusat.
Hal ini juga didorong dengan adanya pembentukan imunitas tubuh seseorang yang sembuh usai terpapar Covid-19.
“Kami berkeyakinan bahwa Jakarta akan bangkit, dan Jakarta besok justru lebih baik sebelum pandemi, karena kita terlatih menghadapi tantangan yang tidak kecil ini,” imbuhnya.
Baca juga: Dhany Sukma Pilih Lokasi Bekas Kebakaran di Kwitang Sebagai Tempat Pencanangan HUT DKI Jakarta
Anies pun tak ingin memonopoli pembangunan di Jakarta.
Karenanya, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI ini melibatkan warganya dalam membangun Ibu Kota.
“Jakarta kami sebut sebagai Kota Kolaborasi karena Pemprov DKI Jakarta memilih untuk melihat penbangunan di Jakarta sebagai kesempatan berkiprah bagi semua," katanya.
"Membangun kota ini tidak dimonopoli pemprov, tapi kami mengajak semua untuk terlibat,” imbuhnya.
Anies mengatakan, keputusan ini diambil karena melihat dari potensi sumber daya yang dimiliki Jakarta.
Kata dia, tidak ada daerah di Indonesia yang memiliki sejumlah sumber daya sebanyak Jakarta.
Sumber daya yang dimaksud misalnya pelaku usaha, lembaga kemasyarakatan atau non government organization (NGO), pengamat analis konten kreator, lembaga internasional dan sebagainya.
Baca juga: Jersey Edisi Persija Spesial HUT DKI Jakarta ke-493 Diburu The Jakmania
Dia lalu tak bisa membayangkan, bilamana pembangunan semata-mata hanya urusan pemprov.
Tentunya sumber daya itu semua tidak termanfaatkan sama sekali, makanya Anies mengubah paradigma pembangunan Jakarta selama menjadi Gubernur.
“Bahwa betul kami menentukan arah pembangunan dan kerjanya. Tapi siapa yang terlibat? Kami undang semua untuk terlibat,” jelas Anies.
“Kami di pemerintahan memiliki sumber daya dan kewenangan, sementara masyarakat punya inovasi dan kreasi tapi tidak punya kewenangan. Ketika itu digabung akan menjadi kekuatan yang luar biasa. Jadi, kata kolaborasi adalah cerminan dari mari kita bangun Jakarta sama-sama,” tandasnya.