Warta Otomotif

Penjualan Mobil pada Maret Tembus Lebih Dari 85.000 Unit, Begini Penjelasan Gaikindo

Editor: Feryanto Hadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pameran otomotif GIIAS.

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengungkap penjualan mobil pada Maret 2021 mencapai lebih dari 85.000 unit.

Angka ini mendekati pencapaian penjualan normal yang berada pada range sekitar 90.000 unit.

Adanya kebijakan relaksasi PPnBM yang diberikan oleh Pemerintah disebut menjadi pendongkrak pertumbuhan penjualan.

Terbukti semenjak diberlakukannya relaksasi PPnBM, terjadi lonjakan penjualan wholesale kendaraan bermotor yang memenuhi ketentuan insentif Pemerintah, hingga mencapai 172 persen pada bulan Maret 2021, dibanding dengan penjualam dibulan Februari 2021.

Baca juga: Trend Baru Busana Muslim Karya Para Desainer Kondang di Ajang Ramadan Runway 2021 Kota Kasablanka

Baca juga: Berhasil Sedot Perhatian, Mobil Listrik MG ZS EV Telah Dijajal 300 Pengunjung

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi, mengatakan kebijakan PPnBM menggerakkan pasar dan mendorong tingginya permintaan, sehingga diperlukan penyesuaian kepasitas produksi untuk memenuhinya.

"Upaya percepatan produksi harus tetap mematuhi persyaratan dan ketentuan protokol kesehatan yang berlaku. Upaya percepatan tidak dapat berlangsung secara maksimal, sehingga efek kejar-kejaran permintaan dan produksi tidak dapat dielakkan," ungkap Nangoi, Sabtu (24/4/2021).

Selain itu, keterbatasan pasokan semi-conductor juga menjadi alasan terhambatnya kecepatan produksi industri otomotif di Indonesia.

Namun, perlu dicatat bahwa kurangnya ketersediaan semi-conductor yang menyebabkan production shortage bukan hanya menjadi persoalan di Indonesia, namun telah menjadi penyebab terjadinya kekurangan produksi kendaraan secara global. 

Baca juga: Toyota Bersyukur, Perluasan Relaksasi PPnBM Bikin SPK Kijang Innova Naik 120 Persen

Menurut Gaikindo terjadinya kondisi production shortage ini telah diantisipasi oleh para pelaku industri otomotif dan juga Kementerian Perindustrian RI, dengan meminta langsung support dari prinsipal merek.

Hal ini juga menjadi pembahasan utama pada pertemuan Menteri Perindustrian RI dengan para prinsipal Jepang pada awal Maret lalu.

"Kondisi ini sudah diantisipasi dari awal diberlakukannya kebijakan PPnBM dan saat ini seluruh lini industri otomotif Indonesia tengah fokus untuk mempercepat produksi dan memenuhi permintaan konsumen," jelas Nangoi. 

Baca juga: Berkat Relaksasi PPnBM, Penjualan Mobil Honda Melejit 265 Persen

Baca juga: Dampak Relaksasi PPnBM, Penjualan Mobil Wuling di Pulau Jawa Melesat

Terlepas dari adanya kendala kelambatan untuk memenuhi pemesanan kendaraan pada jenis kendaraan tertentu dan dalam jumlah yang tidak terlalu besar, kebijakan relaksasi PPnBM kendaraan bermotor tetap menjadi pendorong luar biasa, yang secara efektif memicu pasar dan meningkatkan permintaan secara signifikan.

"Kami ingin kembali menegaskan, bahwa bagi Gaikindo dan anggotanya, kebijakan relaksasi PPnBM dari Pemerintah telah terbukti tepat sasaran dan efektif menghidupkan kembali industri otomotif Indonesia," ungkap Nangoi. (Lita Febriani)

Berita Terkini